Hari Raya Galungan dan Kuningan

Jelang Hari Raya Kuningan, Harga Sarana Upakara Justru Turun di Gianyar

Kenaikan harga juga masih terjadi pada gula pasir, baik putih maupun kuning. 

Dok. Tribun Bali
warga Gianyar saat memanen bunga gumitir untuk keperluan hari raya Galungan dan Kuningan - Jelang Hari Raya Kuningan, Harga Sarana Upakara Justru Turun di Gianyar 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu 5 Oktober 2024. 

Biasanya sepekan menjelang hari raya besar umat Hindu di Bali ini, harga-harga sarana upakara mengalami kenaikan signifikan. 

Namun berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, harga kembang upakara justru mengalami penurunan.

Seperti bunga gumitir, pada 1 Oktober sempat menyentuh harga Rp 36 ribu per kilogram, namun pada 2 Oktober mengalami penurunan menjadi Rp 35 ribu. 

Baca juga: Sederet Ucapan Hari Raya Kuningan 2024 Bahasa Bali: Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Ngicen Kerahajengan

Namun demikian, harga di pasaran ini masih jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (Het) yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar Rp 10 ribu.

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bunga pecah seribu, yang pada 1 Oktober dijual para pedagang seharga Rp 22 ribu, sehari setelahnya turun menjadi Rp 20 ribu per kilogram. 

Meski demikian, sama seperti bunga gumitir, harga bunga pecah seribu jauh di atas harga Het yang ditetapkan Rp 10 ribu. 

Hanya bunga pacar/pacah yang tetap bertahan di harga tinggi. 

Di mana pada Het ditetapkan seharga Rp 8.000, kini dijual Rp 30 ribu per kilogram.

Sementara komoditas yang mengalami kenaikan, di antaranya masih terjadi pada beras. 

Beras lokal yang Het-nya Rp 12.500 per kilogram kini di pasar dijual seharga Rp 14 ribu. 

Beras premium I yang Het-nya ditetapkan Rp 14.900, kini dijual dari Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram tergantung merek. 

Beras premium II yang Het-nya ditetapkan Rp 14.900, kini dijual Rp 15 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga masih terjadi pada gula pasir, baik putih maupun kuning. 

Dalam rumusan Het, harga gula pasir ditetap Rp 13.500 kini dijual Rp 16.500 per kg. 

Sementara untuk harga cabai merah segar yang pada Het ditetapkan 20 ribu kini dijual Rp 40 ribu per kilogram. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary mengatakan, terkait turunnya harga dua sarana upakara itu, tak terlepas oleh pengaruh cuaca. 

Di mana saat ini cuaca relatif panas, yang baik untuk pemekaran dua jenis bunga ini. 

Dan, rata-rata masyarakat di Kabupaten Gianyar, gemar menanam bunga gumitir karena tak membutuhkan lahan luas, sehingga saat ini mereka bisa memanen dari hasil tanam mereka sendiri.

Selain itu, tak seperti Hari Raya Galungan, kebutuhan sesajen saat Kuningan relatif lebih sedikit. Hal ini juga mempengaruhi harganya. 

"Kenaikan harga ini sangat bergantung dengan kebutuhan. Karena itu, kami mengimbau agar masyarakat gemar menanam komoditas yang menjadi kebutuhan tinggi guna menjaga harga tetap stabil," ujarnya, Kamis 3 Oktober 2024. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved