Berita Jembrana
Kerusakan Terdata di 6 Desa, Ada yang Terluka, Bangunan Roboh Oleh Puting Beliung
Terpaan membisingkan membuat mereka terjaga. Teriakan orang-orang redam oleh suara riak benda jatuh dan beterbangan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Waktu menunjukkan pukul 03.00 Wita. Dini hari kemarin, warga sedang lelap dalam tidur. Tiba-tiba angin kencang datang.
Terpaan membisingkan membuat mereka terjaga. Teriakan orang-orang redam oleh suara riak benda jatuh dan beterbangan.
Bencana angin puting beliung melanda sejumlah wilayah di Jembrana, Senin (7/10). Banyak rumah yang rusak, atapnya roboh. Ada warga yang menjadi korban saat menyelamatkan diri. Genting jatuh lalu menimpa hingga kepalanya luka dan mendapat jahitan.
Sejauh ini total ada 53 titik yang dilaporkan mengalami kerusakan dampak bencana angin puting beliung. Jumlah tersebut tersebar di enam desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara.
Baca juga: Di Hadapan Ribuan Masyarakat Kubutambahan, Mulia-PAS Komitmen Realisasikan Bandara Bali Utara
Baca juga: Si Joker Baru! Komang Dedi Tampil Apik di EPA Liga 1, Bek Muda Layak Huni Skuat Bali United

Rinciannya, di Kelurahan Loloan Timur sebanyak 32 titik dengan satu orang warga menderita luka di kepala karena tertimpa genteng. Korban adalah ibu hamil. Ia menerima luka jahitan di IGD RSU Negara.
Kemudian ada empat titik di Desa Budeng. Tiga titik di Desa Yeh Kuning dan Kelurahan Sangkar Agung. Selanjutnya tujuh titik di Kelurahan Loloan Barat dan empat titik di Kelurahan Lelateng.
"Jumlah tersebut sesuai dengan hasil asesmen dan penanganan yang dilakukan tim kami di lapangan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.
Kata dia, kerusakan yang terjadi rata-rata di atap rumah. Ada juga bangunan yang roboh total. "Rata-rata kerusakan pada atap rumahnya. Tim masih bergerak melakukan penanganan ke lokasi-lokasi," ungkapnya.
Namun hingga berita ini diturunkan, ia belum bisa memastikan jumlah kerugian. "Total kerugian masih terus bergerak, tapi sementara sudah mencapai ratusan juta. Karena salah satu gudang roboh," tandasnya.
Kepala Lingkungan Loloan Timur, Muztahidin mengatakan, ada puluhan bangunan di wilayahnya yang rusak terdampak angin puting beliung tersebut. Selain itu satu ibu hamil menderita luka di bagian kepala.
"Salah satu warga yang dalam kondisi hamil yang jadi korbannya. Korban menderita luka robek, namun sudah mendapat penanganan di RSU Negara," demikian Muztahidin menyebutkan.
Sementara itu, Kantor Stasiun Klimatologi BMKG Bali di Jembrana mengatakan, puting beliung bisa terjadi di daerah lapang dekat pesisir. Ini biasanya terjadi saat musim peralihan dari kemarau ke musim hujan atau musim hujan ke kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bali di Jembrana Aminudin Al Roniri mengatakan, puting beliung berlangsung antara tiga sampai lima menit. Biasanya datang dengan tiba-tiba disertai hujan lebat.
Ia menjelaskan, puting beliung itu disebabkan oleh awan cumulonimbus atau sejenis awan hitam yang bentuknya menjulang. Kata dia, awan jenis ini muncul di wilayah perairan hangat saat musim pancaroba. Ia minta warga waspada. (mpa)
Sumahwi Ditemukan Meninggal di Trotoar, Sempat Mengeluhkan Tak Enak Badan di Jembrana Bali |
![]() |
---|
Sumahwi, Pria Asal Banyuwangi Ditemukan Meninggal Dunia di Trotoar Jembrana Bali |
![]() |
---|
Lansia Ditemukan Meninggal Dunia di Trotoar Jalan Pelabuhan Gilimanuk, Sempat Keluhkan Ini |
![]() |
---|
Warga Jembrana Bali Keluhkan Penipuan dan Judol, Polisi: Gunakan Platform Resmi |
![]() |
---|
BENDERA Peringatan Rawan Berenang Dipasang di Teluk Gilimanuk, Imbauan Keselamatan Beraktivitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.