Berita Bali
HUJAN Bom Bikin Kadek Sri Tertekan, Saksi Perang Lebanon Saat Kerja Jadi Terapis SPA
Bercermin dari hal ini, Dayu Surya pun meminta pada masyarakat yang ingin bekerja keluar negeri, supaya benar-benar mempelajari kondisi negara tujuan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Betapa lega perasaan Ni Kadek Sriari (21). Setelah melalui masa sulit di Lebanon, akhirnya warga Banjar Belusung Kaja, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring ini tiba di rumahnya. Ia berucap syukur.
Sri sapaannya adalah satu dari tiga terapis spa yang berhasil dipulangkan ke Indonesia karena perang Timur Tengah. Evakuasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dilakukan guna memitigasi dampak serangan dari Israel ke Lebanon sejak 16 September 2024 lalu yang sudah menewaskan ribuan orang.
Sri menarik napas lalu menceritakan pengalamannya di sana. Saat berada di Lebanon, ia tinggal cukup jauh dari daerah konflik. Namun beberapa kali Sri mendengar suara ledakan bom. Tak hanya itu, ia melihat kelompok bersenjata.
Baca juga: Bikin Suasana Tak Nyaman dan Diduga Stres, Seorang WNA Rusia Diamankan Satpol PP Badung
Baca juga: Winasa Jadi Ketua Tim Pemenangan Koster, 3 Mantan Bupati Jembrana Nyatakan Dukungan All Out
Keadaan ini yang membuat Sri beberapa kali meminta agar diizinkan pulang oleh bosnya. Namun permintaan Sri ditolak. Alasannya perang merupakan hal biasa di sana. Namun Sri merasa hidup dalam tekanan.
Bersama temannya dari Bali, Sri pun mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Mereka meminta untuk dipulangkan. Oleh KBRI, mereka pun dijemput di tempat kerjanya untuk dipulangkan ke Indonesia. Sri memiliki kontrak kerja selama dua tahun dan sudah berjalan 1,5 tahun.
"Sejak dua bulan lalu kami melapor ke KBRI minta pulang. Kami kan baru pertama kali mendengar bom, jadi kami ketakutan dan minta pulang. Saat KBRI menyetujui kepulangan saya ke Tanah Air, di sana bos tidak bisa berbuat banyak," ujarnya, Rabu (9/10).
Karena darurat, Sri bersama PMI lainnya pulang dengan kondisi seadanya. Ia membawa bekal makanan yang dibawa saat bekerja dan surat-surat berharga. "Yang terpenting bawa surat-surat, ada pakaian dan stok makanan yang masih di tempat kerja," jelasnya.
Dari lubuk hati, ia sangat menyayangkan adanya konflik di tempatnya mencari rezeki. Terlebih lagi, selama bekerja di sana, lulusan SMKN 1 Tampaksiring itu telah bisa meringankan beban orangtuanya yang selama ini bekerja sebagai buruh dan pembuat banten. Ia membantu membayar utang hingga merenovasi rumah.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani bersyukur Kadek Sri bisa dievakuasi dari daerah perang dan berkumpul kembali bersama keluarganya. "Berkat koordinasi intens, tiba di Jakarta dua hari lalu, kemarin tiba di Bali diterima keluarga dengan selamat," kata dia saat mengunjungi rumah Sri.
"Ucap syukur, situasi di Lebanon perang, bisa tiba dengan selamat di Gianyar. Terima kasih pada Pemerintah Provinsi Bali atas koordinasinya sehingga Sri bisa tiba di Gianyar," sambung istri mantan Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra itu.
Bercermin dari hal ini, Dayu Surya pun meminta pada masyarakat yang ingin bekerja keluar negeri, supaya benar-benar mempelajari kondisi negara tujuan. "Warga yang mau bekerja keluar negeri, mohon lebih hati-hati. Kemana pergi, melalui apa, upah berapa. Kalau memang ragu, kontak kami," ujarnya.
Sri pulang bersama dua PMI asal Singaraja. Ketiganya dalam keadaan sehat namun sedikit guncangan dari mentalitas. Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra ikut menjemput mereka di Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali, Jakarta.
Dewa Indra menyampaikan eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Lebanon telah memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah evakuasi. “Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah selatan Lebanon yang menjadi hotspot aksi saling serang antara Israel Defense Forces dan Hizbullah, KBRI Beirut mulai mengevakuasi WNI secara bertahap, sesuai arahan Menlu RI,” jelas dia.
Pada gelombang evakuasi keempat, sebanyak 20 WNI telah dipulangkan, termasuk tiga warga Bali. Pada gelombang pertama pada Agustus lalu, Pemprov Bali juga memfasilitasi kepulangan empat WNI asal Bali. Hingga kini, total tujuh warga Bali dari berbagai daerah, seperti Tabanan, Buleleng, dan Gianyar, telah berhasil dipulangkan dengan aman.
Ia berharap agar seluruh WNI yang masih berada di wilayah konflik dapat segera dipulangkan. “Ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam melindungi warganya. Kami berharap, melalui sinergi dengan Pemerintah Pusat, semua WNI yang masih berada di zona konflik dapat segera dievakuasi dan kembali ke tanah air dengan selamat,” ujarnya. (wayan eri gunarta)
| KOSTER Lantik Mudarta Jadi Kepala Dinas Perhubungan Bali, Pesan Gubernur: Harus Tegas dan Berani! |
|
|---|
| SESAK NAFAS & Tidak Kuat Mendaki, Tania Kelelahan Turuni Gunung Sanghyang, Tim SAR Lakukan Evakuasi! |
|
|---|
| Menanti Gebrakan Chatarina, Perempuan Pertama Kajati Bali: Saya Tak Bisa Bekerja Sendiri! |
|
|---|
| Bali Perkuat Posisi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Global, 60 Peserta Pelatihan di Denpasar |
|
|---|
| Sanur Bali International Half Marathon 2026, Targetkan 5.000 Peserta Nasional dan Mancanegara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.