10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Dispar Bali Akui Dampak Positif Penggunaan Palapa Ring Untuk Akses Pariwisata
Diakui Tjok Pemayun, dengan adanya Jaringan Palapa Ring Integrasi ini, Bali merasakan dampak positif untuk konektivitas.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo berhasil membangun proyek pembangunan Jaringan Palapa Ring Integrasi.
Ini merupakan jaringan serat optik yang menghubungkan Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan Bali, dapat mendukung transformasi digital di Indonesia serta mempermudah akses data berkecepatan tinggi.
Salah satu provinsi yang merasakan dampak dari adanya Jaringan Palapa Ring Integrasi ini adalah Provinsi Bali untuk kegiatan pariwisata.
Bahkan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan Jaringan Palapa Ring Integrasi sangat diperlukan di Bali untuk konektivitas.
Baca juga: 10 Tahun Jokowi Memimpin, Infrastruktur Bandara Ngurah Rai Dikembangkan untuk Tingkatkan Kenyamanan
“Terlebih ini mengakselerasi percepatan pertumbuhan di seluruh Indonesia kalau di sektor pariwisata semua bisa dilakukan dengan cepat jadinya,” jelas Tjok Pemayun, Sabtu 12 Oktober 2024.
Diakui Tjok Pemayun, dengan adanya Jaringan Palapa Ring Integrasi ini, Bali merasakan dampak positif untuk konektivitas.
Hal ini sangat penting terlebih Bali sebagai lokomotif pariwisata Indonesia.
Melalui Jaringan Palapa Ring Integrasi ini Bali bisa saling sharing dengan Provinsi lain sehingga menjadi kedaulatan juga.
“Iya cukup berdampak juga kan sekarang ini segala sesuatu harus ada konektivitas tidak bisa berjalan sendiri dan makin maju makin cepat informasi luar biasa ini. Jadi betul-betul dilihat pariwisata masing-masing memiliki karakter sendiri memperkenalkan pariwisata dengan ciri khasnya sendiri,” imbuhnya.
Ia pun berharap pada stakeholder pariwisata agar memanfaatkan peluang ini dan bagaimana menyiapkan semuanya dengan baik dan bertanggungjawab.
Palapa Ring Integrasi akan menyediakan akses data berkecepatan tinggi untuk mendukung Ibu Kota Nusantara.
Palapa Ring dibangun untuk mengurangi kesenjangan layanan telekomunikasi antara Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia.
Memudahkan pembangunan ekosistem digital Palapa Ring Integrasi dapat menarik operator telekomunikasi untuk memanfaatkannya, sehingga dapat membuka potensi pasar dan mempermudah pembangunan ekosistem digital di daerah.
Memupus ketimpangan digital pembangunan jaringan fiber optik di seluruh Indonesia diharapkan dapat memupus ketimpangan digital.
Sementara itu, Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latif menjelaskan, proyek pembangunan Jaringan Palapa Ring Integrasi ini merupakan proyek pengembangan jaringan telekomunikasi berkapasitas besar, yang dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota, khususnya di luar Pulau Jawa.
Menurut dia, dengan menggunakan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), yang selanjutnya akan menjadi bagian dan terintegrasi dengan sistem jaringan telekomunikasi Nasional, termasuk ke Pusat Data Nasional, Indonesia Internet Exchange (IIX), Satelit Multi Fungsi dan Hot Backup Satellite.
Anang menegaskan, Palapa Ring Integrasi menghubungkan ketiga jaringan tulang punggung Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur, juga disiapkan dan terkoneksi untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara dengan akses data berkecepatan tinggi dengan konsep teknologi hijau.
Jaringan Palapa Ring Integrasi secara langsung mencakup wilayah layanan 78 Kabupaten/Kota di 14 Provinsi, dengan populasi yang akan dilayani sekitar 16,4 juta penduduk, terdiri dari 11,3 juta penduduk yang saat ini belum terlayani.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.