Berita Nasional

Kisah Luh Puspa Calon Wamen Prabowo, Tinggal di Desa Kecil di Bali, Alami Masa Kecil yang Pahit

Sosok Ni Luh Puspa kian santer dibicarakan sejak dirinya ikut dipanggil untuk mengikuti pembekalan wamen di kediaman Prabowo di Hambalang.

|
Instagram Ni Luh Puspa
Sosok Ni Luh Puspa, perempuan asal Bali yang jadi wamen dalam kabinet Prabwo-Gibran 

Dan kalau kemarau, deket rumah ada sungai, kalo ga ada air, kakekku jadi tukang batu di situ terus musim petik apa kakek nenekku jadi apa, dan aku selalu menemani mereka mengerjakan pekerjaan pekerjaan itu," curhatnya.

Diakuinya, saat itu Puspa kecil tidak punya pilihan.

"Aku ngga punya pilihan, kakek juga punya hewan ternak, aku juga bertugas untuk mencarikan makanan untuk ternaknya

"So keunggulan jadi anak desa, kita ngga terpikirkan untuk main ke Mall, atau pergi ke taman bermain, aku jadikan area tempat kerjaku jadi tempat main," ujarnya.

Hancur saat orangtua cerai

Nestapa terjadi saat Ni Luh Puspa duduk di kelas 4 sekolah dasar.

Setelah kedua orangtuanya memutuskan bercerai alias berpisah.

"Hal itu jadi titik balik waktu mereka pisah aku sempat membenci mereka, kalau mereka ngga egois mikirkan diri mereka sendiri, aku bisa main sama temenku, atau aku masih bisa menikmati masa kecilku,"ujarnya.

Dalam ingatan pahitnya, Ni Luh Puspa membeberkan momen di mana ibu kandung pergi dari rumah,

Momen tersebut terjadi saat dirinya tengah mencari kayu bakar dan sayur untuk makan.

"Pas di rumah, ibuku kakek nenek dan kakek nenek dari ayahku duduk di teras, aku ngga ngerti turunin kayu bakar di dapur, aku lihat ibuku nangis, lalu ibuku peluk aku dan bilang aku sayang sama aku tapi harus pergi, aku ngga bicara sepatah kata pun," ujarnya.

"Aku cuma berdiri di jalan itu jalan terus nggak berbalik di aku, di belokan saat terakhir aku lihat punggung dia, aku ngerti apa yang terjadi tapi aku ngga nangis," tegasnya.

Di saat itu juga dirinya merasa sangat sakit dan menangis sejadi-jadinya.

"Aku feel so hurt, aku nangis, aku janji tidak akan memikirkan dia, ngga akan nangis, keep strong. Nenek dan kakekku sangat keras, loh jangan cengen jadi orang, mereka tidak mau mengajarkan aku jadi orang cengeng," tuturnya.

Bercita-cita jadi orang besar

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved