Berita Jembrana
Sejumlah Titik di Jembrana Berpotensi Kekeringan, Harga Gabah justru Tinggi
Sejumlah titik lokasi areal tanam padi di Jembrana berpotensi terdampak kekeringan. Itu tersebar di sejumlah kecamatan seperti Melaya, Negara
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sejumlah Titik di Jembrana Berpotensi Kekeringan, Harga Gabah justru Tinggi
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sejumlah titik lokasi areal tanam padi di Jembrana berpotensi terdampak kekeringan.
Itu tersebar di sejumlah kecamatan seperti Melaya, Negara dan Kecamatan Pekutatan.
Sebab, cuaca tak menentu atau cuaca ekstrem ini masih terjadi.
Baca juga: Tim Gabungan Razia Tempat Hiburan Malam di Jembrana, Sasar ASN hingga Anggota Polri
Bahkan para petani masih khawatir dengan kelanjutan musim hujan yang tak kunjung terjadi hingga saat ini.
Petani diimbau untuk mengambil langkah antisipatif sebagai upaya mencegah terjadinya gagal panen alias puso karena dampak kekeringan.
Namun begitu, dari sisi petani yang menanam padi saat ini justru menjadi ladang cuan.
Sebab, saat ini harga gabah panen kering (GKP) cenderung tinggi yakni dikisaran Rp6.500 hingga Rp7.000 per kg. Nilai ini meningkat dari periode sebelumnya.
Baca juga: KPU Jembrana Gelar Dua Kali Debat Publik, Digelar 26 Oktober dan 9 November Mendatang
Di sisi lain, di musim kali ini, proses panen padi juga masih terbatas. Mengingat saat ini belum ada panen raya karena masih pada proses awal musim tanam lagi.
Sehingga, tiga bulan ke depan baru akan terjadi panen padi raya di Jembrana.
"Saat ini panen masih terbatas karena baru mau masuk musim tanam. Tapi harganya meningkat," ungkap Kabid Pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Komang Ngurah Arya Kusuma saat dikonfirmasi, Minggu 20 Oktober 2024.
Baca juga: Ratusan APK Melanggar di Jembrana, Dipasang di Luar Zona hingga Diikat di Pohon
Namun, kata dia, harga gabah justru menguntungkan para petani kita yang panen padi. Saat ini, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di angka Rp6,500-7,000 per kilogramnya. Nilai ini cenderung naik dibandingkan sebelumnya di angka Rp6.200-6.3000 per kilogramnya.
"Tapi luasannya tidak banyak, tidak lebih dari 40 persen dari luasan lahan kita yang berkisar 6.500 hektare lebih," sebutnya.
Disinggung mengenai cuaca saat ini, Arya Kusuma menjelaskan para petani justru masih khawatir dengan cuaca saat ini.
Baca juga: Pemkab Jembrana Terima Hibah Tanah 2,5HA dari KKP, Bakal Dimanfaatkan untuk Upacara Keagamaan
Sebab, belum ada tanda musim hujan yang akan kembali berlanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.