Berita Bali
Perawatan Mangrove G20 di Tol Bali Mandara Dihadapkan Dengan Sejumlah Tantangan
Metode guludan adalah teknik penanaman mangrove pada lahan yang tergenang air dalam
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Perawatan pohon mangrove yang membentuk tulisan G-20 di tengah Tol Bali Mandara dihadapkan dengan sejumlah tantangan, di antaranya seperti terjadinya pasang surut ekstrem dan sampah.
Namun upaya perawatan dan pemeliharaan senantiasa dilakukan oleh PT Jasamarga Bali Tol.
Salah satunya dengan menggunakan metode guludan.
Metode guludan adalah teknik penanaman mangrove pada lahan yang tergenang air dalam, di mana penanaman mangrove dilakukan dalam kelompok dengan jarak tertentu.
Baca juga: Tak Terawat, Pohon Mangrove G20 Bali Dibiarkan Mati, Kepala Tahura Sebut Tak Sesuai Habitat Mangrove
Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang menuturkan, metode tersebut memang dirancang untuk meningkatkan kemungkinan hidup bibit mangrove di lingkungan yang sulit.
Demikian halnya seperti lokasi penanaman pohon mangrove G-20, yakni pada KM 3+000 hingga 4+000.
Selain metode itu, pihaknya juga memasang jaring di sekitar guludan.
Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan survival rate mangrove utamanya dari ancaman tersangkutnya sampah dan lumut.
Meski hal-hal itu telah dilakukan, diakui bahwa beberapa tanaman mangrove tetap tidak mampu bertahan karena terpengaruh oleh kondisi alam seperti kuatnya gelombang laut dan pasang surut yang ekstrem.
“Pada umumnya, dalam satu kali penanaman, tidak semua bibit dapat bertahan hingga dewasa dengan kondisi tersebut," ungkap Adi pada Rabu 23 Oktober 2024.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya senantiasa berupaya untuk melakukan hal yang terbaik.
Sebagai tambahan informasi, Adi menambahkan bahwa titik G-20 bukan satu-satunya lokasi penanaman mangrove yang dilakukan oleh PT JBT.
Penghijauan serupa juga telah dilaksanakan pada area Interchange (KM 1N + 800) serta ketiga akses masuk gerbang tol.
"Hingga saat ini, kondisi mangrove di lokasi-lokasi tersebut tumbuh dengan baik, karena tanaman mangrove di area ini tidak terkena dampak gelombang laut yang kuat maupun kondisi pasang surut ekstrim," ucap Adi.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.