Bencana Alam di Bali

Rumah Rusak, Tembok dan Palinggih pun Roboh, Terjangan Angin Puting Beliung Pukul 02.00 Wita

Saat waktu menunjukkan pukul 02.00 Wita, suara gemuruh mendekat. Angin berembus kencang menerbangkan atap rumah.

ISTIMEWA
PUTING BELIUNG - BPBD Badung saat melakukan pendataan kerusakan bangunan akibat angin puting beliung di Kelurahan Sempidi, Rabu (30/10). 

TRIBUN-BALI.COM  - Saat waktu menunjukkan pukul 02.00 Wita, suara gemuruh mendekat. Angin berembus kencang menerbangkan atap rumah. Tembok pun roboh. Warga bangun dari tidurnya, berlarian menyelamatkan diri.  

Angin puting beliung menerjang Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung. Kerusakan dilaporkan terjadi di lima banjar, yakni Banjar Ubung, Banjar Sebute, Banjar Gede, Banjar Uma Gunung dan Banjar Batan Asem. Kerusakan meliputi atap rumah, tembok dan palinggih roboh.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, I Ketut Murdika mengatakan, angin puting beliung dan hujan lebat mengguyur Badung.

Baca juga: Bali Pasar Anggur Muscat, Pedagang Pasrah dengan Hasil Uji Lab, Disebut Tercemar Kandungan Pestisida

Baca juga: WNA Asal Jerman Ditemukan Tewas di Kamarnya di Denpasar, Simak Penjelasan Polisi Berikut Ini

Setelahnya, kata dia, petugas mendapatkan laporan kerusakan. “Untuk angin puting beliung, ada di Kelurahan Sempidi. Ada beberapa rumah yang terdampak akibat kejadian itu,” ujar Murdika.

Ia mengatakan, di Banjar Batan Asem ada 11 warga yang melapor atap rumahnya rusak. Tidak hanya itu, kata Murdika, ada juga tembok panyengker yang roboh dan palinggih yang ambruk.“Sebagian besar yang rusak memang tembok panyengker, atap rumah, ada bale daja dan juga bangunan di merajan,” bebernya.

BPBD Badung, kata dia, sedang melakukan pendataan lebih lanjut melihat kerugian dan kerusakan bangunan yang dilaporkan. Dari hasil pendataan sementara, ada 37 laporan kerusakan.

“Kerusakan berbeda-beda ada yang lumayan,ada juga yang ringan. Namun kami sudah melakukan pendataan, dan selanjutnya akan kami laporkan ke pimpinan,” demikian imbuhnya.

Korban bencana mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Terakhir pemkab Badung menyalurkan Rp 571 juta lebih anggaran untuk korban bencana di Mengwi dan Abiansemal. Bantuan itu pun disalurkan pada bulan Agustus 2024 lalu.

Angin puting beliung juga menerjang rumah warga di Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. "Terjadi atap rumah 11 rumah diterbangkan angin kencang, rata-rata memang atap dari seng dan asbes," ungkap Koordinator Tagana Denpasar, I Made Tara kepada Tribun Bali.

Korban yang terdampak oleh peristiwa ini berjumlah 49 jiwa. Tagana Denpasar juga melakukan asesmen kerusakan dan memberikan bantuan. Kata Made Tara, saat ini warga tengah bergotong royong untuk kembali memperbaiki atap yang rusak.  "Ini diperbaiki warga gotong royong, tidak ada yang mengungsi," bebernya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, pihaknya menyerahkan sejumlah bantuan kepada para korban terdampak puting beliung. 

Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini. "Tidak ada korban luka. Hari ini penyerahan bantuan dasar family kit, tikar dan terpal untuk korban," jelasnya. (gus/ian)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved