Erupsi Gunung Lewotobi
Rumah Dua KK Warga Bali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Satu Diantaranya Dalam Kondisi Stroke
Dua keluarga asal Bali yang menetap di sekitar lereng Gunung Lewotobi, Flores Timur, harus menghadapi dampak langsung erupsi gunung tersebut.
Sekarang korban sudah ada di tempat pengungsian.
“Tadi kami juga sempat berkunjung ke rumah salah satu warga Bali atas nama I Wayan Kurnayasa. Sesuai dengan anjuran pemerintah semua warga diimbau untuk mengungsi ketempat yang sudah disiapkan pemerintah,” kata dia.
Kata dia, jumlah warga Bali yang tinggal di Flores Timur sebanyak 40 KK.
Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai anggota TNI dan Polri. Kondisi terbaru, masyarakat terdampak sudah mengungsi di tiga titik pengungsian yang ditentukan pemerintah.
“Masyarakat yang terdampak sudah berada di tiga titik pengungsian. Korban sudah dievakuasi dan dimakamkan. TNI, Polri Pemda, BPBD tetap siaga di posko pengungsian dan lokasi patroli di daerah yang ditinggalkan penduduk,” kata dia.
Setidaknya ada tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Wulanggitang (6 desa), Kecamatan Ile Bura (4 desa), dan Kecamatan Titehena (4 desa).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, telah menetapkan status tanggap darurat pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki hingga 96 hari, terhitung pada 27 September hingga 31 Desember 2024.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Fredy Moat Aeng mengatakan, korban meninggal dunia karena tertimpa batu berukuran besar dari lontaran material letusan gunung api yang menimpa sebagian rumah warga.
Data dari BPBD mencatat, sembilan dari 10 korban tewas adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Enam di antaranya merupakan satu keluarga. Mereka tertimbun reruntuhan material rumah, batu, serta kerikil dan pasir.
"Laporan sementara hingga Senin pukul 10.00 WIB jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata dia.
Mengapa letusan Gunung Lewotobi Laki-laki sampai menelan korban jiwa?
Bagaimana mitigasi dari Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)?
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM P. Hadi Wijaya menyampaikan, pihaknya menyatakan telah menyampaikan perluasan radius kawasan rawan bencana pada Jumat 1 November 2024.
Dalam peringatan dini tersebut, masyarakat, wisatawan, dan pengunjung dilarang beraktivitas di dalam radius 3,5 kilometer (km) dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, sektoral 4 km pada arah utara-timur laut, dan 5 km pada sektor timur laut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.