Penemuan Mayat di Denpasar

Idap Keterbelakangan Mental, Apa Dosa Komang Hingga Lehernya Digorok di Taman Pancing Denpasar?

Idap Keterbelakangan Mental, Apa Dosa Komang Hingga Lehernya Digorok di Taman Pancing Denpasar?

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Penemuan jenazah Mr X di kawasan Taman Pancing pagi ini, Kamis 7 November 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Identitas jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Taman Pancing, Pemogan akhirnya terjawab.

Sempat diberi label Mr X, kini sosok jenazah yang diduga jadi korban pembunuhan itu telah diketahui.

Penemuan jenazah itu sempat menghebohkan warga Denpasar, pasalnya kondisinya sangat mengenaskan.

Baca juga: 3 Kecelakaan Renggut Nyawa Made, Komang, dan Wayan, Tabrak Lari hingga Dilindas Truk

Sosok jenazah itu diketahui bernama Komang Agus Asmara Putra.

Korban dugaan pembunuhan itu diketahui sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir.

Saat ditemukan pada Kamis 7 November 2024, tak ada satu identitas pun yang ditemukan pada jenazah.

Hal inilah yang juga membuat Polresta Denpasar menurunkan anjing pelacak untuk membantu proses penyelidikan.

Baca juga: KRONOLOGI Video Asusila yang Viral Diduga di Pantai Padang Padang Pecatu, Aksi Terhenti Karena Ini

Korban dugaan pembunuhan itu diketahui  tinggal di Jalan Salya IV, Banjar Pucak Sari, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar.

Mirisnya korban pembunuhan ini memiliki masalah keterbelakangan mental.

Kepastian jenazah tersebut merupakan Komang Agus Asmara dibenarkan oleh Perbekel Dangin Puri Kauh, Ida Bagus Gana Putra.

Kakak korban I Made Sudarsana (37) juga telah memastikan bahwa jenazah di Taman Pancing tersebut adalah adiknya.

Setelah didapati informasi dari hasil penyelidikan bahwa jenazah tersebut sosok Komang Asmara, petugas Polresta Denpasar mencoba mengonfirmasi kepada perbekel.

Kemudian dicek langsung ke rumah korban, rupanya benar pemuda berusia 25 tahun itu tidak ada di rumahnya. 

Lalu kakak korban sebagai perwakilan keluarga juga diminta melihat langsung jenazah, ternyata benar saja sosok korban adalah sang adik. 

"Benar (korban Komang Asmara,-Red), itu warga saya," ungkap Ida Bagus Gana saat dikonfirmasi pada Jumat 8 November 2024. 

Lalu apa yang mendorong para pelaku melakukan pembunuhan dengan cara menggorok leher korban di Taman Pancing?

Padahal, korban pembunuhan mempunyai latar belakang masalah keterbelakangan mental.

Ida Bagus Gana tidak menyangka pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir daerah Banjar Balun, Pemecutan Kaja itu menjadi korban dugaan pembunuhan yang santer diberitakan.

Sang kakak pun juga syok mengetahui fakta dugaan pembunuhan dengan korban adiknya itu.

Apalagi dengan masalah keterbelakangan mental yang diidapnya meskipun tidak parah dan masih bisa bekerja, sosok korban dikenal tidak banyak tingkah dengan orang lain. 

Ida Bagus Gana pun mengaku kerap melihat korban dalam aktivitasnya sebagai tukang parkir di sekitar tempat kerjanya di kantor desa setempat yang juga tidak jauh dari kediamannya. 

"Dia (Komang Asmara,-Red) masih bisa diajak komunikasi meski memiliki sedikit keterbelakangan mental, biasa saya lihat di sekitar kantor, tidak jauh-jauh dari rumahnya," bebernya.

Setelah terkuak identitas korban, kini Polresta Denpasar masih menyelidiki latar belakang dugaan pembunuhan pada korban dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk apakah korban memiliki persoalan dengan orang lain. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved