Bandara Bali Utara
MoU dengan Perusahaan China Dibuat Cepat-Cepat, Targetkan Bandara Bali Utara Beroperasi Tahun 2027
Perusahaan asal China memberi suntikan dana untuk proyek pembangunan Bandara Bali Utara di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Jadi saya belum sempat update ke Pak Gubernur, baru kejadian tanggal 8 kemarin kan baru berapa hari kemarin gitu," sambungnya.
Ia menekankan proyek bandara ini adalah inisiatif dari sektor swasta dan tidak menggunakan dana pemerintah.
"Ini bandara kita yang kita rencanakan ini kan kita sebagai pemrakarsa ya, karena ini bandara yang diusulkan oleh swasta tidak menggunakan uang negara sama sekali."
"Jadinya yang harus diketahui ini adalah proyek investasi swasta, sepenuhnya swasta, jadi tidak menggunakan dana APBN apalagi APBD," paparnya.
Irwanto bilang, kerja sama ini terlaksana setelah Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan bahwa pemerintah mendukung pembangunan Bandara Bali Utara.
"Presiden sudah menyampaikan kepada kami semua dan kepada publik dan dunia sudah tahu Pak Presiden ini menyatakan Bandara Bali Utara akan dibangun. Itu yang membuat mereka yakin bandara ini akan dibangun meskipun belum mulai," katanya.
Irwanto menargetkan Bandara Bali Utara dapat beroperasi pada tahun 2027 dimulai dengan pembangunan satu runway.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama dengan perusahaan China mencakup kontrak sebagai kontraktor utama dan penyedia dana, dengan skema pembiayaan "turn key."
"Mereka sebagai kontraktor dan sebagai pembiaya. Duit juga dari mereka nanti kita bayar, itu bentuknya hutang, nanti kita bayar setelah pembangunan selesai. Namanya turn key, itu biasa dalam proyek itu," jelas Irwanto.
Kata dia, kerja sama ini memungkinkan perusahaan untuk mempercepat proses pembangunan karena prediksi bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan penuh pada 2027.
"Targetnya 2027 selesai satu runway. Kita kan target selesainya dua runway, tapi untuk ngejar target karena 2027 itu sudah diprediksi (Bandara) Ngurah Rai bakal penuh sekali, makanya kita kejar itu 2027 harus selesai satu runway. Sudah langsung beroperasi," jelasnya.
Pj Gubernur Mahendra Jaya sebelumnya mengaku belum mendapat kabar mengenai kerja sama PT Bibu dengan investor China soal proyek Bandara Bali Utara.
“Saya belum tahu. Kami belum mendapat penjelasan,” kata Mahendra.
Panglingsir Puri Agung Buleleng, Anak Agung Ngurah Ugrasena mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya MoU ini.
“Kami sangat terharu dengan pernyataan Bapak Presiden yang memenuhi janjinya kepada para penglingsir dan masyarakat Bali Utara. Ini adalah awal yang baik untuk memulai pembangunan yang sudah lama dinantikan," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.