Piala Soeratin 2024
Buntut Kericuhan Laga Garuda Muda Bali Vs Padang Tegal, Asprov PSSI Bali Tunda Final Piala Soeratin
Dari kejadian tersebut, berujung pada perselisihan kedua pemain dan melebar ke para pemain dan offisial yang berada di bench.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Bali mengambil sikap tegas buntut keributan aksi saling pukul antar pemain dalam babak semifinal Piala Soeratin U-17 Zona Bali 2024.
Kerusuhan terjadi di tengah pertandingan yang mempertemukan Garuda Muda Bali vs Padang Tegal FC di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, pada Sabtu 16 November 2024 sore.
Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana menyatakan, akibat kejadian tersebut babak final Piala Soeratin Regional Bali ditunda hingga waktu yang masih ditentukan ke depannya.
“Babak Final Soeratin U15 dan U17 ditunda sampai waktu yang akan disampaikan nanti oleh Panitia Pelaksana kelanjutan dari kompetisi yang tertunda ini,” ujar Ketut Suardana saat dihubungi Tribun Bali, pada Minggu 17 November 2024.
Baca juga: RICUH Laga Garuda Muda Bali Vs Padang Tegal FC, Asprov PSSI Bali Tunda Final Piala Soeratin 2024!
Selanjutnya, Asprov PSSI Bali juga membuat laporan sesuai dengan fakta kejadian di lapangan dengan sejelas-jelasnya kepada Kapolda Bali, Kapolresta Denpasar, Kapolsek Denpasar Utara, Ketum KONI Bali, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali, dan PSSI Pusat.
“Ini (laporan) wajib dilakukan untuk ke depannya menjaga sepak bola Bali tetap berkembang maju dan shanti,” bebernya.
Suardana menambahkan, Komisi Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Bali juga segera bekerja untuk mengidentifikasi kejadian di lapangan sesuai dengan laporan Komisi Pertandingan.
“Disinyalir ada pelatih membanting dua pemain lawan di lapangan dalam pertandingan antara Padang Tegal FC Vs Garuda Muda Bali (GMB) di Stadion Ngurah Rai Denpasar,” jelasnya.
Komisi disiplin Asprov PSSI Bali bekerja sesuai dengan Statuta Asprov Bali dan Statuta PSSI dan meminta keterangan kepada sumber-sumber yang diperlukan.
“Asprov Bali mempersilakan bagi siapa pun untuk menonton pertandingan yang ditayangkan secara langsung secara utuh di YouTube. Kejadian keributan terjadi kira-kira di menit 73, dan pertandingan 15 menit selanjutnya bisa berjalan dengan baik. Begitu juga partai kedua berjalan normal-normal saja dan lancer,” jabarnya.
Seperti diketahui, adu pukul antar pemain kedua kesebelasan terjadi pada menit ke 73 berawal dari pelanggaran keras yang dilakukan pemain Padang Tegal FC dengan jersey hitam merah terhadap pemain lawan dari GMB dengan jersey hitam-hitam.
Sontak pelanggaran keras tersebut mengundang reaksi karena membahayakan pemain yang dilanggar.
Apalagi dalam turnamen grassroot anak-anak muda dan bisa berpotensi mematikan karier pemain.
Dari kejadian tersebut, berujung pada perselisihan kedua pemain dan melebar ke para pemain dan offisial yang berada di bench.
Aksi saling tendang dan saling pukul antar pemain kedua kesebelasan pun tak terelakkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.