Tewas Tersetrum di Klungkung

Siswi SMP di Dawan Klungkung Meninggal Dunia Tersetrum, Terdapat Luka Bakar di Tangan dan Dada

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, musibah itu terjadi sekitar pukul 07.40 Wita

istimewa
Kepolisian melakukan olah TKP di rumah seorang remaja yang meninggal dunia karena tersetrum listrik saat menyetrika, Senin 2 Desember 2024 - Siswi SMP di Dawan Klungkung Meninggal Dunia Tersetrum, Terdapat Luka Bakar di Tangan dan Dada 

“Padahal kejadiannya cukup singkat. Ibu korban (Sukasmi) saat itu panik dan menghubungi suaminya yang masih bekerja. Rumah keluarga korban, memang agak berjauhan dengan tetangganya. Sebenarnya bisa minta tolong warga sekitar, tetapi karena panik mungkin kebingungan,” ungkap dia.

Ni Putu Swastini merupakan putri sulung dari 3 bersaudara dari pasangan I Putu Eka Surnadi (35) dan Ni Wayan Sukasmi (36). 

Ayahnya merupakan pekerja swasta sebagai sales di salah satu perusahaan di Klungkung

Sementara ibunya merupakan pegawai di Bumdes Sampalan Tengah. 

Sementara itu, rencananya jenazah I Putu Swastini akan diaben di Krematorium Kenanga, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung pada Rabu 3 Desember 2024. 

“Pihak keluarga tidak melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” jelas Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono. (mit)

Sosok Siswa Pintar dan Disiplin

Meninggalnya Ni Putu Swastini (14) karena tersetrum meninggalkan duka mendalam bagi guru dan teman-tamannya di SMP N 2 Dawan, Kabupaten Klungkung

Selama ini, Ni Putu Swastini dikenal sebagai sosok anak yang pintar dan tergabung di kelas unggulan VIII A. Ia juga dikenal siswi yang aktif dan disiplin. 

“Siswi kami tersebut (Swastini) siswa yang pintar. Ia tercatat sebagai siswa di kelas VIII A. Itu kelas unggulan,” ungkap Kepala Sekolah SMP N 2 Dawan, Putu Buditayasa, Senin 2 Desember 2024.

Dirinya mengaku sangat kaget dengan informasi salah satu siswinya berpulang tersetrum. 

Terlebih kejadian tersebut terjadi, saat Ni Putu Swastini saat sedang menyeterika seragam sebelum berangkat ke sekolah.

Ni Putu Swastini dijadwalkan akan ulangan mata pelajaran IPS dan Olahraga pada Senin (2/12). 

“Karena kebetulan hari ini (kemarin) anak-anak ujian akhir semester. Siswa kelas VII dan VIII ke sekolah shift kedua,” ungkapnya.

Sebagai bentuk belasungkawa, dirinya bersama guru dan rekan-rekan korban berencana akan melayat dan hadir saat upacara pengabenan dari Ni Putu Swastini di Krematorium Kenanga, Selasa 3 Desember 2024. 

“Nanti tentu ada dari pihak sekolah memberikan sumbangsih sebagai bentuk belasungkawa,” ungkapnya. (mit)

Kumpulan Artikel Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved