Sponsored Content
Dinas Kesehatan Jembrana Pastikan VAR dan SAR Aman, Penanganan HPR Maksimal, Kasus Gigitan Menurun
Disinggung mengenai ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) di Jembrana, Ambara menegaskan stok VAR di Jembrana, Bali, aman
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Jembrana tercatat mencapai ribuan kasus setiap tahunnya. Dinas Kesehatan Jembrana memastikan seluruh warga yang mengalami hal tersebut difasilitasi dengan diberikan layanan vaksinasi Anti rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) untuk mereka yang menderita luka gigitan di areal risiko tinggi. Secara umum, stok VAR dan SAR di Gumi Makepung aman tahun ini.
Meskipun layanan diberikan maksimal, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati ketika melihat HPR dengan tingkah mencurigakan dan segera melaporkan ke petugas terkait. Jika menerima luka gigitan, segera lakukan langkah awal dan segera dibawa ke faskes terdekat untuk memperoleh layanan suntikan VAR dan SAR untuk areal risiko tinggi seperti wajah dan ujung jari di faskes terdekat.
"Jumlah kasus gigitan tergantung dari penanganan HPR," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi.
Dia berharap, ketika penanganan HPR di lapangan dengan maksimal, praktis kasus gigitan pada manusia juga akan menurun. Sehingga ini harus dikerjakan bersama-sama, baik dari Bidang Keswan-Kesmavet di Dinas Pertanian dan Pangan hingga masyarakat. Terbukti, saat ini kasus gigitan cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Sebab, kasus positif rabies juga menunjukkan tren penurunan.
"Tapi tahun ini sudah cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Baik itu jumlah gigitan HPR positif dan juga kasus positif rabies pada hewan," ungkapnya.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Rabies Hampir 70 Persen, Jumlah Kasus Positif Rabies Turun, Total 47 Tahun Ini
Disinggung mengenai ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) di Jembrana, Ambara menegaskan stok VAR di Jembrana, Bali, masih aman.
"Stok VAR dan SAR di Jembrana aman. Bahkan VAR kita bisa sampai awal tahun depan. Kita berharap kasus tidak bertambah dari tahun sebelumnya sehingga (vaksin) cukup," sebutnya.
Dia menegaskan, ketika ada masyarakat yang digigit anjing atau HPR lain agar segera melakukan langkah-langkah penanganan. Di awal, masyarakat yang diserang HPR bisa mencuci luka dengan sabun di air mengalir minimal 10-15 menit lamanya. Kemudian, jika mengetahui bahwa HPR yang menyerang menunjukkan gejala rabies bahkan mati usai menyerang harus segera datang ke faskes terdekat untuk mendapat layanan VAR.
"Intinya jangan panik. Lakukan langkah penanganan awal dan dilarikan ke faskes terdekat agar mendapat penanganan sesuai SOP yang berlaku dari petugas kesehatan," tegasnya. (*)
Bupati Adi Arnawa Tegaskan Pengurangan PBB 100 Persen di Badung Sudah Berlaku Sejak 2012 |
![]() |
---|
FOX Jimbaran Beach Bali Gelar Perayaan Hari Kemerdekaan Bertema “Sounds of the Homeland” |
![]() |
---|
Kenali Diri Anda, Pahami Kesehatan Mental Anda: Inovasi Digital untuk Deteksi Dini Depresi |
![]() |
---|
BERSIH Pantai, Tebar Kebaikan: Royal Aventus Hotels International, Gelar Aksi CSR di Pantai Kuta |
![]() |
---|
Pemkab Bangli Bali Serahkan 19 Alat Bantu untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|