Bali United
Dramatis! Teco Antisipasi Pertahanan Lawan, Markas Bali United Masih Angker Bagi PSM Makassar
Bali United nyaris saja kehilangan poin kala bersua dengan PSM Makassar jika gol M Rahmat di menit injury time babak kedua tidak disahkan oleh wasit.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bali United nyaris saja kehilangan poin kala bersua dengan PSM Makassar jika gol M Rahmat di menit injury time babak kedua tidak disahkan oleh wasit.
Gol M. Rahmat pada menit ke 94 menyamakan kedudukan atas PSM Makassar yang sebelumnya lebih dahulu unggul melalui gol yang dicetak oleh Daisuke Sakai pada menit ke 47 babak kedua.
Sehingga kedua kesebelasan harus puas berbagi poin dalam lanjutan pekan ke 13 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, pada Sabtu 7 Desember 2024 malam.
Kedua tim bermain sama kuat sejak babak pertama, Bali United langsung berinisiatif menyerang dan membuka keran peluang.
Tercatat Bali United memiliki sedikitnya 4 peluang emas lebih banyak dari PSM Makassar yang memiliki sekitar 3 peluang.
Kemudian di babak kedua setelah dari ruang ganti situasi berbalik, PSM Makassar ternyata langsung tampil menekan sejak menit awal babak kedua.
Hasilnya PSM Makassar mampu unggul lebih awal di babak kedua atas tim tuan rumah.
Selain memperkuat lini pertahanan, skuad asuhan Bernardo Tavares tetap menciptakan peluang demi peluang di babak kedua untuk menambah keunggulan mereka.
Baca juga: Head to Head Bali United Sama Kuat, Bernardo Tavares Harap Ada Keajaiban di Stadion Dipta
Namun strategi Pelatih Bali United Stefano Cugurra dengan memasukkan pemain pengganti salah satunya M. Rahmat memberikan dampak signifikan terhadap hasil pertandingan.
M. Rahmat ditugaskan untuk melakukan penetrasi-penetrasi dari sektor penyerangan sayap.
Terus tampil menekan, Bali United berhasil menyamakan kedudukan di menit injury time melalui M. Rahmat dan skor berkesudahan 1-1.
"Babak pertama kami main lebih bagus dari PSM, kami bisa kontrol pertandingan, punya beberapa peluang, sebenarnya minimal satu gol harus sudah cetak di babak pertama," kata Coach Teco usai laga.
"Babak kedua mereka cetak gol cepat, kami ada kesalahan di belakang, setelah itu mereka semua bertahan," imbuhnya.
Rupanya strategi Bernardo Tavares sudah diantisipasi Teco dengan melatih lebih intens pemain tengah dan depan untuk tampil lebih menyerang dan mengemas gol.
"Di latihan kami latih beberapa pemain di depan dan tengah buat lebih menyerang cari gol, kami harus terima hasil seri ini. Rahmat masuk kami butuh di pinggir lapanngan untuk penetrasi dengan kecepatan Rahmat bisa bantu tim,," bebernya.
Sementara itu, pemain Bali United M. Rahmat mengaku kecewa tidak mendapatkan 3 poin, meski begitu ia dan rekan-rekan sudah berjuang semaksimal mungkin dan sekarang menatap laga kedepannya.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin di lapangan, tidak mendapatkan 3 poin tentu kecewa, tapi sekarang kami harus bangkit dan bersiap untuk pertandingan selanjutnya," beber Rahmat.
Di lain sisi Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengapresiasi kerja keras para pemainnya yang didominasi pemain-pemain muda namun dapat mengimbangi Bali United yang didominasi pemain berpengalaman.
Meski Stadion Dipta belum ditaklukkan keangkerannya.
“Pertandingan ini luar biasa, penuh intensitas, dan kedua tim menciptakan banyak peluang. Babak pertama, Bali lebih baik dari kami, mereka memiliki empat peluang sedangkan kami dua atau tiga. Tapi babak kedua berbeda. Kami memiliki lima peluang yang jelas, sementara Bali hanya dua,” kata Tavares.
Dikatakan Tavares, bahwa sebelum pertandingan, PSM menghadapi sejumlah kesulitan beberapa pemainnya tidak dalam kondisi fit 100 persen.
"Di bangku cadangan tidak semua pemain berada dalam kondisi 100 persen fit, ada yang masih cedera, sementara pergantian pemain pertama harus dilakukan akibat cedera," ujarnya.
"Kami melawan tim dengan pengalaman besar, termasuk pelatih mereka yang sangat berpengalaman. Meski begitu, kami mampu menunjukkan karakter. Jika kami lebih stabil, mungkin kami bisa mencatat sejarah dengan kemenangan di sini. Satu poin ini tetap layak disyukuri,” bebernya.
Tavares menyampaikan bahwa para pemainnya yang memiliki rata-rata pemain muda terus berjuang keras sepanjang pertandingan.
“Rata-rata usia tim kami sangat muda dibandingkan Bali United. Pemain kami masih belajar untuk mengelola emosi di laga intens seperti ini,” ujar pelatih asal Portugal itu.
Tavares juga menyoroti peran kiper Bali United, Adilson Maringa, yang melakukan beberapa penyelamatan krusial di babak pertama.
“Maringa tampil luar biasa dengan empat penyelamatan gemilang. Ini adalah pertandingan yang sangat adil, dengan atmosfer yang luar biasa dari suporter Bali. Ini bagus untuk perkembangan Liga 1,” ungkapnya.
Tavares berharap kedepan timnya bisa lebih memanajemen emosi khususnya dalam mengelola organisasi permainan lebih tenang dan memanfaatkan peluang di laga-laga berikutnya.
“Ketika menang, kami harus lebih tenang dan mampu memainkan ball possession. Kami masih bekerja keras untuk mencapai hal itu. Tapi kerja keras hari ini membuktikan bahwa kami bisa bersaing dengan tim besar,” tutupnya.
Sementara itu, Gelandang PSM Makassar, Daisuke Sakai, mengaku cukup puas dengan hasil satu poin di laga tandang ini.
“Saya senang dengan satu poin ini. Hasil ini harus dilihat secara positif, apalagi bulan ini kami akan menjalani banyak pertandingan dalam waktu dekat. Kami harus terus melanjutkan kerja keras,” ujar pemain asal Jepang itu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.