UMKM Bali

Inovasi Mie Kelor Gud, Kaya Gizi Tanpa Bahan Kimia, Wayan Mokoh Terinspirasi di Masa Pandemi 

Mie Kelor Gud tidak hanya berbeda dari segi bahan baku, tetapi juga dari segi kualitas dan kandungan nutrisinya.

TB WIRA
Mie Kelor - Pucang Wangi atau Mie Kelor Gud merupakah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan sehat, dengan produk utama berupa mie yang terbuat dari olahan daun kelor.  

TRIBUN-BALI.COM - Pucang Wangi atau Mie Kelor Gud merupakah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan sehat, dengan produk utama berupa mie yang terbuat dari olahan daun kelor

Wayan Mokoh memulai bisnis ini pada akhir tahun 2020 tepat di tengah masa pandemi COVID-19. Terinspirasi dari situasi pandemi yang mengharuskan banyak orang untuk lebih sering berada di rumah, Wayan Mokoh melihat peluang ketika sebagian masyarakat di sekitarnya memilih membuat mie instan karena kemudahannya. 

Namun, ia juga menyadari bahwa mie instan mengandung banyak bahan kimia yang kurang sehat jika dikonsumsi secara terus-menerus. Dalam situasi tersebut, Wayan Mokoh menemukan fakta menarik bahwa daun kelor mengandung banyak sekali vitamin dan nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Baca juga: NYARIS Rp3 Juta UMP Bali Tahun 2025, Dewan Pengupahan &Disnaker Rekomendasi Kenaikan Upah 6,5 Persen

Baca juga: GADUH Banyak Ojol Plat Non DK Ambil Penumpang di Bali, Parta Minta Ubah Jadi Plat DK!

 

Hal ini menjadi titik awal perjalanan usahanya. Selain itu, Wayan Mokoh juga menyadari bahwa banyak anak-anak dan orang dewasa di sekitarnya cenderung sulit untuk mengonsumsi sayuran secara rutin. Dari sinilah lahir ide untuk mengolah daun kelor menjadi mie yang kaya akan nutrisi.

“Awalnya waktu masa pandemi saya ada kepikiran setelah melihat anak-anak suka sekali sama mie, tetapi itu tidak sehat karena kandungan kimianya. Kebetulan saya dapat informasi, ternyata daun kelor banyak kandungan vitaminnya. Di sini saya mulai membuat mie dari daun kelor tanpa kandungan kimia,” ungkap Wayan Mokoh.

Mie Kelor Gud tidak hanya berbeda dari segi bahan baku, tetapi juga dari segi kualitas dan kandungan nutrisinya. Wayan Mokoh menekankan mie buatannya memang sedikit lebih mahal dibandingkan mie biasa, namun kaya akan vitamin yang penting untuk tubuh, seperti vitamin A, vitamin C, serta kandungan kalsium yang tinggi.

Selain itu, mie ini dibuat tanpa bahan kimia tambahan, seperti pengawet, pengeyal, atau pewarna makanan.  Bahkan, bumbu mie ini diracik sendiri Wayan Mokoh dan bebas dari MSG. Dalam upayanya membantu mengatasi masalah kekurangan gizi atau stunting, Mie Kelor Gud juga memiliki peran yang signifikan. 

“Karena kandungan vitamin dan gizinya yang tinggi, Mie Kelor ini juga dapat bersinergi dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap Wayan Mokoh.

Meskipun telah menjalankan usahanya selama kurang lebih 4 tahun, Wayan Mokoh tidak lepas dari tantangan, terutama dalam hal pemasaran.  Salah satu kendala utamanya adalah kurangnya penggunaan teknologi dalam pemasaran, serta lokasi usahanya yang agak sulit ditemukan. 

“Kesulitan utama itu di pemasaran produknya, tetapi syukur dengan pameran-pameran dan pelatihan UMKM, produk-produk kami dapat lebih dikenal,” ujarnya. 

Dengan inovasi produk yang menyehatkan dan komitmen terhadap kualitas, Mie Kelor Gud menjadi salah satu contoh UMKM yang tidak hanya berhasil bertahan di masa pandemi tetapi juga terus berkembang demi memberikan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat. (made wira adi saputra)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved