bisnis

Rupiah Sentuh Rp16.009 Per Dolar AS, Kurs Ditutup di Level Paling Lemah, Terburuk Sejak Agustus 2024

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di Asia melemah. Di mana, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 0,48%.

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
UANG PECAHAN - Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Jakarta, beberapa waktu lalu.  

“Kami memasuki pasar dengan intervensi rangkap tiga yang cukup berani,” kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI dalam pesan teks, Jumat (13/12), seperti dikutip Bloomberg.

Edi mengatakan, BI memasuki pasar spot, pasar forward non-deliverable domestik, dan pasar obligasi pemerintah untuk menjaga kepercayaan pasar. 

Kurs rupiah turun 0,4% menjadi Rp 15.994 per dolar AS pada Jumat pagi (13/12).  Bahkan pada Jumat siang, rupiah sudah tembus Rp 16.000 per dolar AS.

Depresiasi rupiah didorong sentimen global, dengan dolar AS menguat akibat ekonomi AS yang tangguh dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

“Apa yang dilakukan BI saat ini adalah meredakan volatilitas yang berlebihan alih-alih mempertahankan 16.000 seolah-olah itu adalah level yang sacral,” kata kepala ekonom di PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, di Jakarta.

Ia menyebut, pelemahan rupiah adalah hal yang wajar karena semua mata uang Asia melemah terhadap dolar.

Rupiah telah merosot lebih dari 5% pada kuartal akhir ini, karena dolar AS yang bangkit kembali menghantam mata uang Asia. 

Pemangkasan suku bunga BI yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan terjadi paling cepat minggu depan dapat menambah tekanan pada rupiah. (kontan)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved