Politik Nasional

JOKOWI Tanggapi Pemecatan PDIP Pada Keluarganya, Sebut 'Nanti Waktu yang Akan Mengujinya'

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara menanggapi pemecatan dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

ISTIMEWA
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara menanggapi pemecatan dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

PDIP sebelumnya resmi memecat Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution pada Senin (16/12). Pemecatan diumumkan secara terbuka oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun ditemani sejumlah Ketua DPP PDIP lain, mulai dari Bambang Wuryanto, Said Abdullah, hingga Olly Dondokambey.
Timming-nya Pas

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I Nyoman Subanda mengatakan Jokowi memang harus dipecat dari PDIP.

Menurutnya, dalam mengambil keputusan, PDIP pasti melakukan kebijakan yang strategis dan timing pas. Menurut analisanya, jika dilakukan pemecatan saat hajatan Pilpres, akan menjadi keputusan yang kontraproduktif.

Megawati
Megawati (ISTIMEWA)

Kemudian tak juga dilakukan pemecatan setelah Pilpres dikarenakan ada beberapa pihak yang berharap masih terjadi rekonsiliasi termasuk juga bisa berdampak pada Pilkada.

Sehingga pemecatan usai Pilkada dianggap memiliki timing yang pas karena tak akan berpengaruh. “Timming-nya memang harus pas. Sekarang tidak berdampak. Lima tahun ke depan masih bisa ditata,” kata saat dihubungi Senin (16/12).

Selain itu, menurutnya alasan rasional pemecatan dilakukan sekarang karena selama ini masih fokus pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

Subanda menyebut, sebenarnya Jokowi sudah berseberangan sejak hajatan Pilpres, dikala putranya, Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Sejak saat itu, Jokowi pun sudah dianggap bukan bagian dari PDIP lagi. Dan menurutnya, posisi Jokowi yang berada di barisan Prabowo Gibran saat Pilpres berdampak signifikan pada kemenangan Paslon ini. 

Selain Prabowo yang memang memiliki basis massa, pendukung Jokowi juga banyak yang ikut ke pilihan Jokowi tersebut.

Bahkan ada beberapa kader PDIP kemudian keluar dan merapat ke Prabowo. “Dan Prabowo juga mengakui jika kehadiran Jokowi berpengaruh pada kemenangannya,” paparnya.

Menurutnya, seandainya Jokowi berada di barisan Ganjar Pranowo, kemungkinan yang terjadi berbeda.

Subanda menambahkan, meskipun Jokowi sudah dipecat dari PDIP, ia masih tetap menjadi idola basis massa yang kuat. Hal ini terbukti dari beberapa kali ia berkunjung meskipun tak lagi sebagai presiden, masyarakat masih antusias. 

Begitu juga dengan Gibran, saat ini juga sudah memiliki basis massa terutama dari kalangan muda yang berharap membawa perubahan besar ke depan.

Sementara untuk di Bali, Subanda mengatakan jika PDIP telah memiliki basis tradisional yang kuat. Namun, hal ini bukan berarti Jokowi tak memiliki idola di Bali.

Subanda juga mengatakan generasi muda sekarang sudah tak banyak yang fanatik dengan partai. Bahkan menurutnya, yang mengidolakan Jokowi juga bukan hanya datang dari PDIP namun juga partai lainnya seperti Golkar. (tribun network/din/fik/dod/sup)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved