PPN Naik
Apa Dampak Negatif Kenaikan Pajak 12 Persen di Indonesia? Dijamin Inflasi, Masyarakat Menengah?
Kenaikan pajak dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025 di Indonesia terus menjadi perdebatan karena dinilai akan memberikan banyak dampak buruk
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kenaikan pajak dari 11 persen menjadi 12% pada tahun 2025 di Indonesia terus menjadi perdebatan karena dinilai akan memberikan banyak dampak buruk.
Lantas, apa saja dampak negatif yang akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia saat pajak PPN 12% ini akan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2025?
Dari semua hal yang akan terjadi dengan efek domino, satu hal yang pasti akan terjadi adalah inflasi yang mungkin akan meroket.
Hal ini tentu akan memberatkan masyarakat menenang yang mendominasi masyarakat Indonesia.
Baca juga: BANGLI Sediakan Layanan Imigrasi di Mall Pelayanan Publik, Sedana Arta Harapkan Mudahkan Pelayanan
Masyarakat menengah dinilai akan jadi kelompok masyarakat yang akan terbebani.
Meskipun sudah ada kenaikan upah minimal provinsi, namun sepertinya ini masih tidak akan cukup.
Berikut 7 dampak negatif dari kenaikan pajak 12% yang mungkin akan terjadi pada Indonesia di tahun 2025.
1. Inflasi
Kenaikan PPN berpotensi meningkatkan inflasi, yang dapat menyebabkan penurunan output di berbagai sektor.
2. Daya beli masyarakat menurun
Kenaikan PPN akan membuat harga barang dan jasa yang dikenai PPN naik, sehingga daya beli masyarakat akan tergerus.
3. Pertumbuhan ekonomi terhambat
Kenaikan PPN dapat berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi dan membuat target pertumbuhan ekonomi sulit tercapai.
4. Ketimpangan sosial diperburuk
Kenaikan PPN dapat memperburuk ketimpangan sosial, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Wanti-wanti Kemacetan Nataru 2025 di Bali, Singgung Polisi Fokus Tol
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.