Harta Kekayaan Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang Jadi Tersangka KPK, Terakhir Lapor Tahun 2003

TRIBUN-BALI.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penetapan ini berkaitan dengan kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pergantian Antarwaktu (PAW) yang juga menyeret nama Harun Masiku.

Selain status hukum yang menjadi perhatian, harta kekayaan Hasto Kristiyanto pun menjadi sorotan publik.

Harta Kekayaan Hasto Kristiyanto Berdasarkan LHKPN

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Hasto Kristiyanto hanya tercatat pernah melaporkan harta kekayaannya satu kali, yaitu pada 22 Desember 2003.

Pada saat itu, Hasto melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp 1.193.000.000 (Rp 1,1 miliar) seperti dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK Terkait Kasus Harun Masiku, Respon PDIP: Politisasi Hukum

Detail Kekayaan Hasto Kristiyanto

Hingga kini, tidak ada laporan terbaru terkait penambahan atau pengurangan harta kekayaan Hasto.

Laporan yang tercatat pada 2003 merupakan jenis laporan periodik yang wajib dilaporkan oleh penyelenggara negara.

Meski jumlah harta yang dilaporkan terlihat kecil dibandingkan tokoh politik lainnya, transparansi dan pembaruan laporan kekayaan menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pejabat publik.

Karir Politik Hasto Kristiyanto

Hasto Kristiyanto merupakan politisi senior PDIP yang telah menjabat berbagai posisi penting di partai berlambang banteng ini.

Ia memulai karir politiknya sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP untuk periode 2004–2009.

Selain itu, Hasto juga menjadi orang kepercayaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang mempercayakan dirinya sebagai Sekjen PDIP sejak 2015 hingga kini.

Di internal PDIP, Hasto dikenal sebagai tokoh penting yang memainkan peran strategis dalam pemenangan Pemilu.

Salah satu tugas besar yang diembannya adalah menjadi koordinator tim pemenangan pasangan Joko Widodo–Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.

Kasus yang Menjerat Hasto Kristiyanto

Hasto Kristiyanto kini menghadapi dugaan keterlibatan dalam kasus suap terkait PAW.