Berita Bali
Pembangunan Transit Oriented Development di Tanah Lot Bali Masih Dalam Proses Feasibility Studi
Ground Breaking pembangunan fase 1 dan 2 akan dilakukan berbarengan dengan proses pengeboran.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aset tanah PT MNC Land Tbk (KPIG) milik Pengusaha Hary Tanoesoedibjo yang berlokasi di Tanah Lot, Tabanan, dibeli oleh PT Bumi Indah Prima (BIP) merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Subway atau Bali Light Rail Transit (LRT).
Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan transit oriented development (TOD) untuk Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway) di Tanah Lot, Bali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana saat dikonfirmasi Selasa 24 Desember 2024.
“PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor Bali Subway mengakuisisi aset MNC untuk digunakan sebagai TOD atau stasiun subway,” jelas Dodi.
Baca juga: DEAL! Aset Tanah Hary Tanoesoedibjo untuk LRT di Bali, Samsi Sebut Ada Jalur Kereta Sampai Tabanan
Proses pembangunan transit oriented development (TOD) untuk Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway) di Tanah Lot, masih dalam proses studi kelayakan.
“Tanah lot sedang dalam proses FS. Jadi Sentral Parkir yang akan dilakukan lebih dulu,” imbuhnya.
Sementara untuk pembangunan Bali Urban Subway pada fase 1 dan 2 rencananya pada bulan April atau Mei tahun 2025 akan didatangkan tunnel boring machine (TBM) untuk mengebor terowongan bawah tanah.
Proses dimulai dari Sentral Parkir ke arah Bandara dan Seminyak.
Ground Breaking pembangunan fase 1 dan 2 akan dilakukan berbarengan dengan proses pengeboran.
“Rencana (ground breaking fase 1 dan 2) Mei 2025 sekaligus memulai proses pengeboran,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.