Berita Buleleng
Desa Adat Buleleng Siapkan Prajuru Untuk Hadapi Dinamika Zaman
Desa Adat Buleleng saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelestarian budaya dan tradisi, khususnya di Bali Utara.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Desa Adat Buleleng menggelar pelatihan kapasitas prajuru, Kamis 26 Desember 2024.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Desa Adat Buleleng, untuk menyesuaikan diri dengan dinamika zaman tanpa kehilangan identitas kearifan lokal.
Pelatihan peningkatan kapasitas prajuru berlangsung di Wantilan Kantor Desa Adat Buleleng.
Pelatihan ini diikuti oleh prajuru desa adat, kertha desa, krama tridatu, kelian banjar, koordinator pecalang, para yowana, dan PAKIS Desa Adat Buleleng.
Baca juga: DAMAI Kedua Kubu Telah Disepakati, Kapolres Karangasem Mediasi Konflik di Desa Adat Bugbug
Sementara narasumber pada kegiatan ini dari Majelis Desa Adat (MDA) Kecamatan Buleleng dan MDA Provinsi Bali.
Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program desa adat, untuk meningkatkan wawasan prajuru dalam bidang budaya, adat, dan awig-awig.
Diakui Desa Adat Buleleng saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelestarian budaya dan tradisi, khususnya di Bali Utara.
"Tentunya ini merupakan langkah strategis kami untuk senantiasa melestarikan tradisi dan budaya. Sekaligus menyesuaikan diri dengan dinamika zaman tanpa kehilangan identitas kearifan lokal," ucap Sutrisna.
Lanjut dia, saat ini Desa Adat Buleleng tengah melakukan revisi awig-awig untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Kendati demikian, Sutrisna menegaskan bahwa awig-awig sakral yang sesuai dengan dresta tetap dipertahankan.
"Kami sudah empat kali melakukan revisi awig-awig. Beberapa poin direvisi menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi untuk yang sakral tidak kami ubah. Revisi ini juga disesuaikan dengan Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat," ujar Mantan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng ini.
Sementara itu, Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia MDA Provinsi Bali, I Gede Nurjaya, mengapresiasi langkah Desa Adat Buleleng dalam menggelar pelatihan ini.
Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas prajuru dalam memahami tugas dan wewenang mereka.
"Peningkatan kapasitas ini sangatlah penting untuk menambah wawasan prajuru. Sebab saat ini, tugas dari desa adat semakin kompleks dalam menjaga tradisi dan budaya Bali, sehingga perlu diperkuat," kata Gede Nurjaya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.