Berita Klungkung
Bata Kropos-Tembok Nyaris Ambruk, Situs Bersejarah Pemedal Agung Klungkung Rawan Roboh
Kondisi situs Pemedal Agung di kawasan Kerta Gosa Klungkung, dinilai sudah sangat memprihatinkan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Bata Kropos-Tembok Nyaris Ambruk, Situs Bersejarah Pemedal Agung Klungkung Rawan Roboh
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Kondisi situs Pemedal Agung di kawasan Kerta Gosa Klungkung, dinilai sudah sangat memprihatinkan.
Perlu dilakukan upaya restorasi dengan segera, untuk menyelamatkan bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Klungkung tersebut.
Baca juga: Diterjang Longsor Susulan, Tembok dan Bale Bengong SMPN 2 Dawan Klungkung Ambruk
Pemedal agung yang juga disakralkan masyarakat Klungkung itu, kondisinya sudah banyak retak.
Bata yang menyusun gapura itu sudah rampak kropos termakan usia.
Bahkan bagian tembok sisi barat sudah nyaris ambruk.
Baca juga: Terpilih Aklamasi Pimpin KONI Klungkung, Anak Agung Gde Anom Canangkan Pemusatan Latihan Cabor
Dengan cuaca buruk seperti hujan dan angin kencang seperti saat ini, dikhawatirkan bangunan yang sudah ada sejak tahun 1700an rentan roboh.
"Lihat kondisi Pemedal Agung ini sudah sangat memperhatinkan. Hujan dan angin kencang, ini rawan roboh."
Baca juga: Raih Dukungan Cabor, Nama Anak Agung Gede Anom Mencuat Nahkodai KONI Klungkung
"Tentu kasian sekali kalau bangunan bersejarah warisan leluhur ini sampai roboh," ujar tokoh masyarakat yang juga pemerhati sejarah, I Gusti Made Warsika saat ditemui di kawasan Kertagosa, Minggu (29/12/2024).
Menurutnya perlu penanganan serius untuk situs Pemedal Agung dan beberapa bangunan di Kerta Gosa.
Baca juga: Longsor Terjang SMPN 1 Dawan Klungkung, Batu dan Tanah Masuk ke Ruang Kelas, 1 Kelas Rusak Parah
Kerta Gosa yang didalamnya termasuk Pemedal Agung sudah menjadi destinasi wisata sejak tahun 1917.
Sudah banyak menghasilkan PAD untuk Kabupaten Klungkung, namun perhatian terhadap situs-situs di Kerta Gosa dianggap masih sangat kurang.
"Perlu perhatian serus untuk hal ini. Pemedal Agung sudah retak-retak seperti ini. Jika paduli, jangan biarkan kondisinya seperti ini," ungkap tokoh yang juga ketua FKUB Kabupaten Klungkung tersebut.
Baca juga: Pj Bupati Klungkung Jendrika Buka Desiminasi Kajian Brida Kabupaten Klungkung Tahun 2024
Pria yang juga penulis buku sejarah tersebut, berharap penanganan dapat dilakukan segera.
Jangan sampai masalah birokrasi, justru dapat menghambat proses restorasi terhadap situs-situs sejarah di Klungkung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.