Santri Asal Buleleng Meninggal Dikeroyok
Kronologi Santri Asal Buleleng Dikeroyok di Banyuwangi, Dilarikan ke RS Kondisi Tak Sadarkan Diri
Santri asal Buleleng, Bali, AR (14) mengalami pendarahan otak pasca dikeroyok di salah satu pondok pesantren Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwang
Kronologi Santri Asal Buleleng Dikeroyok di Banyuwangi, Dilarikan ke RS Kondisi Tak Sadarkan Diri
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Santri asal Buleleng, Bali, AR (14) mengalami pendarahan otak pasca dikeroyok di salah satu pondok pesantren Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Mirisnya, AR yang menjadi korban pengeroyokan enam orang seniornya meninggal pasca koma selama 6 hari.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, korban meninggal pukul 13.30 WIB setelah enam hari koma di ruang ICU RSUD Blambangan.
Baca juga: Berita Duka, Santri Asal Buleleng Bali Meninggal, Dikeroyok 6 Seniornya
"Setelah menjalani perawatan selama enam hari, korban hari ini dinyatakan meninggal dunia," kata Rama di RSUD Blambangan.
Rama sempat menemui keluarga korban sesaat setelah korban dinyatakan meninggal dunia.
Saat dilarikan ke RSUD Blambangan pada Sabtu (28/12/2024), korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan dr Ayyub Erdiyanto menjelaskan, korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 03.00 WIB. Datang dengan kondisi penurunan kesadaran.
Baca juga: 3 Peserta Meninggal Dunia, 264 Peserta Tidak Lulus, 3.586 Tenaga Non ASN Buleleng Lolos Jadi PPPK
Korban langsung dikonsultasikan dengan dokter bedah syaraf.
"Karena ada beberapa luka (di kepala), langsung dilakukan CT scan dan ditemukan ada pendarahan otak," kata Ayyub, Rabu (1/12/2025).
Pihak rumah sakit langsung melaksanakan tindakan operasi emergency terhadap korban.
Dalam operasi itu, didapati pendarahan otak terjadi pada kepala sisi kiri, mulai dari bagian depan hingga belakang. Selain itu, otak korban dalam kondisi bengkak.
Baca juga: Polres Buleleng Periksa 19 Saksi Kasus Dugaan Penyertifikatan Tanah Negara di Bukit Ser
Setelah dioperasi, korban dipindahkan ke Ruang ICU.
Hingga hari kelima, korban tak sadarkan diri. Tingkat kesadaran terbilang buruk.
Selain luka di kepala, korban juga mengalami lebam di beberapa bagian tubuh, seperti di lengan dan dada.
Ayyub menjelaskan, visum juga telah dijalankan untuk korban. Penjelasan soal visum menjadi kewenangan pihak kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Kini santri tersebut kritis dan dirawat di RSUD Blambangan.
Korban adalah AR (14) asal Kabupaten Buleleng, Bali. Ia dianiaya oleh para senior di ponpes pada Minggu (19/12/2024) dalam sebuah kegiatan di luar pembelajaran ponpes.
Kasus tersebut terungkap setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Informasinya, korban dalam kondisi kritis sejak usai dianiaya hingga kini.
Saat diketahui kondisinya tak sadar usai dianiaya para senior, pihak pondok langsung melarikannya ke rumah sakit.
"Luka-lukanya di sekujur badan. Di muka ada lebam dan lainnya. Nanti kami masih menunggu kesimpulan dari hasil visum dokter," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Rabu (1/1/2025).
Ia menjelaskan, korban dikeroyok oleh enam orang seniornya. Empat di antara mereka berusia dewasa dan dua lainnya anak-anak.
Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18). Seluruhnya telah diamankan oleh kepolisian untuk menjalani proses hukum.
"Seluruhnya telah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Rama.
Polisi juga masih mendalami peran masing-masing tersangka. Termasuk ada tidaknya keterlibatan pihak pondok pesantren dalam kasus tersebut.
"Apakah pihak pesantren mengetahui atau bisa dimintai pertanggung jawaban, itu masih pendalaman," katanya.
Selain itu, polisi juga masih mendalami motif para tersangka menganiaya korban. Jika pemeriksaan telah lengkap, pihaknya berjanji untuk mengungkap detail kasusnya ke publik.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kondisi Santri Korban Pengeroyokan di Banyuwangi Alami Pendarahan Otak, Koma Selama 5 Hari, https://jatim.tribunnews.com/2025/01/01/kondisi-santri-korban-pengeroyokan-di-banyuwangi-alami-pendarahan-otak-koma-selama-5-hari?page=all.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.