Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis di Bali: Anggaran Rp4 Miliar Untuk Bangun Dapur di Kabupaten Jembrana
Program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dijalankan di beberapa kabupaten di Bali, salah satunya di Kabupaten Jembrana
Sementara itu, armada untuk distribusi mulai dari mengantar hingga mengambil juga telah disediakan.
Kemudian bahan makanan secara keseluruhan diambil dari lokal Bali. Mulai dari daging ayam, telur, ikan, sayur serta buah yang jadi kudapan.
Namun untuk tempat makan berbahan stainless sudah disiapkan sesuai standar BGN.
“Sebanyak 47 orang ini dari lokalan Jembrana semua. Mereka bekerja secara shift. Kita sangat ingin memberdayakan SDM kita sendiri termasuk bahan baku dari masyarakat kita juga untuk meningkatkan perekonomian di Jembrana,” jelasnya.
“Misalnya untuk telur kita ambil dari peternak kita, sehingga mereka bakal semangat untuk beternak. Astungkara nantinya semua bisa kita serap,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kelanjutan program ini, Sutarka menyebutkan program ini akan berjalan secara bertahap.
Kemungkinan di bulan April 2025 mendatang, penerima manfaat program ini bakal bertambah.
Sebab, jika untuk memenuhi atau mencakup seluruh siswa diperlukan 20 dapur sehat di seluruh Kabupaten Jembrana.
Jumlah tersebut nantinya tersebar di masing-masing kecamatan menyesuaikan tempat dan jumlah siswa penerima manfaat.
Ia mencontohkan, jika di Kecamatan Negara ada 12 ribu siswa, sehingga dapur sehat yang dibutuhkan sebanyak 3-4 unit.
Sebab, secara hitungan kasar, satu dapur mampu melayani untuk kebutuhan 3.000an orang siswa siswi.
Namun hal itu dengan catatan harus sesuai ketentuan. Yang mana satu dapur sehat ini dibangun dengan jarak waktu maksimal 15 menit ke sekolah tujuan.
“Jadi berbeda nanti jumlahnya (dapur sehat). Mungkin di Kota Negara dan Jembrana (lebih banyak) sekitar 3-5 unit dapur,” sebutnya.
“Tetapi jumlah satu dapur nantinya bisa saja mencakup atau melayani program ini dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui hingga lansia,” imbuhnya.
Dia berpesan, seluruh masyarakat diminta untuk ikut mengawal program MBG. Sebab, setiap program kemungkinan bakal ada yang perlu dievaluasi.
“Kita paham mungkin akan ada evaluasi-evaluasi kedepannya. Namun kita akan bekerja dan melayani dengan sangat maksimal,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.