Pendaki Tersesat di Gunung Agung

Kisah Pendaki Gunung Agung Bali Yang Sempat Hilang, Cuaca Bikin Tersesat, Ridho Alami Patah Tulang

Mirisnya, saat belum lama berjalan, cuaca semakin tidak mendukung, hingga mereka berdua tidak melihat apa-apa. 

Tribun Bali/I Komang Agus
Putu Dicky Adi Warta (27) - Kisah Pendaki Gunung Agung Bali Yang Sempat Hilang, Cuaca Bikin Tersesat, Ridho Alami Patah Tulang 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Belum lama ini Bali dikagetkan dengan hilangnya ada dua orang pendaki Gunung Agung, Karangasem. 

Dua pendaki itu yakni Putu Dicky Adi Warta (27) yang merupakan warga Banjar Dlod Bale Agung, Desa Mengwi dan temannya Ridho Adi Yudistira, (22) asal Jember Jawa Timur.

Beruntung dua pendaki itu akhirnya berhasil ditemukan, setalah tersesat selama beberapa hari.  

Namun saat ditemukan, Ridho Adi Yudistira mengalami patah tulang karena jatuh dari tebing, sementara Adi Warta ditemukan selamat.

Baca juga: Putu Diki Bertemu Krama Sembahyang, 2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Selamat, Ridho Alami Patah Kaki

Pendakian yang dilakukan di Gunung Agung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem itu dilakukan bersama tiga orang temannya pada 24 Desember 2024 lalu. 

Mereka berangkat pukul 02.00 Wita dan memilih nanjak melalui jalur Pura Pengubengan. 

Tidak ada firasat buruk yang dirasakan, namun Adi Warta malah merasa tertantang dan semangat sampai puncak. 

Mengingat sebelumnya dia sempat mendaki Gunung Agung pada 1 Desember 2024, namun belum sampai ke puncak

Pendakian yang dilakukan pun seperti estapet, mengingat rencana naik Gunung Agung secara tektok (naik gunung tanpa menginap). 

Awal naik gunung, kata Adi Warta, berjalan sesuai harapan. Hanya saja hal buruk terjadi saat hendak ingin turun.

Dia menceritakan, saat turun gunung pada 25 Desember 2024 di Simpang Jodoh dirinya mulai tersesat. 

Sebab saat itu ada kabut tebal dan ada air hujan yang turun dari gunung seperti air terjun. 

Adi Warta saat itu hanya ditemani temannya Ridho, dan ketiga temannya telah turun mendahului karena tidak membawa jas hujan.

Alhasil mereka karena membawa jas hujan berjalan dengan hati-hati, sambil mencari jalan turun. 

Mirisnya, saat belum lama berjalan, cuaca semakin tidak mendukung, hingga mereka berdua tidak melihat apa-apa. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved