Berita Gianyar

MIRIS! Terganjal Status Pensiunan PNS, Keluarga Miskin Ekstrem di Gianyar Tak Terima Bansos

MIRIS! Terganjal Status Pensiunan PNS, Keluarga Miskin Ekstrem di Gianyar Tak Terima Bansos

istimewa
MIRIS! Terganjal Status Pensiunan PNS, Keluarga Miskin Ekstrem di Gianyar Tak Terima Bansos 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Banyak masyarakat di tanah air yang mendambakan karir sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) atau dulu disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sebab mereka menginginkan masa tua yang tenang karena memiliki uang pensiunan. Namun dari kisah I Wayan Suwitra, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: BUNTUT 4 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK TI Bali Global di Malang, Polda Bali Turun Tangan

Suwitra, pria lanjut usia asal Banjar Pokas, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali merupakan pensiunan PNS, namun di masa tuanya ia hidup dalam kemiskinan ekstrem yang hidup bersama empat orang cucunya yang masih kecil.

Ada yang belum sekolah, ada yang sudah SD, SMP dan yang paling besar SMA. Anak Suwitra atau ayah dari keempat cucunya itu, telah meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Cewek Bikini Hitam Ditemukan Tewas di Bawah Tebing Pura Luhur Uluwatu Bali

Sementara ibu dari cucunya itu memilih kabur dan menikah dengan lelaki lain, karena tidak sanggup hidup dalam kemiskinan ekstrem.


Informasi dihimpun, Kamis 9 Januari 2025, saat menjadi PNS, Suwitra masuk golongan rendah. Dan,  pada masa pensiunnya ia harus menanggung beban hutang yang banyak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa tuanya, ia dibantu oleh tetangga dan saudaranya.


Biasanya Suwitra menghidupi empat orang cucunya dengan menjadi buruh serabutan. Namun semenjak terserang stroke, kini cucu-cucunya itu lah yang membantunya untuk bisa melakukan aktivitas kehidupan, seperti mandi dan lainnya. 


Kehidupan keluarga ini semakin memperhatikan, karena mereka juga tinggal di rumah yang tidak layak huni. Yakni tembok rumah mulai keropos dan atap rumahnya sebagian telah bocor, sehingga terkadang saat hujan lebat, kamarnya tergenang air hujan.


Mendengar kondisi tersebut, Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana pun terpukul. Tanpa basa-basi, politkus PDIP asal Sukawati itu langsung mendatangi rumah Suwitra bersama Ketua Fraksi PDIP Ni Made Ratnadi didampingi Perbekel Blahbatuh, I Gede Satya.


Kepada wartawan, Sudarsana mengatakan, kemiskinan memang selalu ada bahkan di negara maju sekalipun. Namun, sebagai Ketua DPRD Gianyar, pihaknya akan memperjuangkan nasib masyarakat Gianyar yang hidup di bawah garis Kemiskinan ekstrem. 


"Saya memastikan, pemerintah memberikan bantuan untuk keluarga ini. Baik bantuan untuk kehidupan sehari-hari, kesehatan, termasuk bantuan pendidikan untuk keempat cucu Pekak Suwitra," ujarnya. 


Ketua Fraksi DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi menambahkan, kondisi Pekak Suwitra telah dilaporkan ke Dinas Sosial Gianyar. Namun bantuan belum bisa diberikan, lantaran yang bersangkutan berstatus sebagai pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). 


"Kami pasti akan upayakan carikan celah agar mereka bisa dibantu, sebab cucu pekak ini perlu biaya pendidikan yang cukup lumayan. Apa lagi si bungsu belum sekolah," ujarnya.


Perbekel Blahbatuh, I Gede Satya, mengatakan kondisi warganya itu memang tidak berdaya. Saat ini pihaknya hanya bisa membantu melalui BLT Dana Desa setiap bulannya besar Rp 300 ribu. "Kita bisa bantu dengan BLT DD per bulan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved