Bulan Bahasa Bali

Rendah Partisipasi Kalangan Muda, Kabupaten/Kota Pastikan Ikuti Seluruh Lomba di ajang BBB 2025

Penyelenggaraan BBB VII akan berlangsung sebulan penuh, mulai 1 – 28 Februari 2025 mendatang. 

ISTIMEWA
Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Kebudayaan kembali melaksanakan festival bahasa, aksara dan sasra Bali bertajuk Bulan Bahasa Bali (BBB). Penyelenggaraan BBB VII akan berlangsung sebulan penuh, mulai 1 – 28 Februari 2025 mendatang.  

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Kebudayaan kembali melaksanakan festival bahasa, aksara dan sasra Bali bertajuk Bulan Bahasa Bali (BBB).

Penyelenggaraan BBB VII akan berlangsung sebulan penuh, mulai 1 – 28 Februari 2025 mendatang. 

Seluruh kabupaten/kota se-Bali, memastikan akan mengikuti seluruh lomba dari berbagai kategori yang akan berlangsung selama pelaksanaan BBB ke VI.

Mulai dari lomba Nyurat Lontar (SMP), Wiwada (SMA/SMK), Ngwacen Lontar (SMA/SMK), Nyurat Aksara Bali (SD), Masatua Krama Istri (PAKIS Bali) dan Sambrama Wacana (Prajuru Adat).

Baca juga: BASA BALI Bukan Artefak! Bulan Bahasa Bali Rangkul Anak Muda Agar Mencoba, Bawa Tema Sad Kertih Lagi

Baca juga: Lestarikan Komik Bali, Bulan Bahasa Bali Adakan Lomba Ngripta Prasi

Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Kebudayaan kembali melaksanakan festival bahasa, aksara dan sasra Bali bertajuk Bulan Bahasa Bali (BBB).

Penyelenggaraan BBB VII akan berlangsung sebulan penuh, mulai 1 – 28 Februari 2025 mendatang. 
Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Kebudayaan kembali melaksanakan festival bahasa, aksara dan sasra Bali bertajuk Bulan Bahasa Bali (BBB). Penyelenggaraan BBB VII akan berlangsung sebulan penuh, mulai 1 – 28 Februari 2025 mendatang.  (ISTIMEWA)

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, menyambut baik keterlibatan kabupaten/Kota memastikan mengikuti seluruh lomba yang akan digelar dalam ajang BBB 2025 ini.

“Seluruh perwakilan kabupaten/kota menyatakan kesiapanya, untuk mengikuti seluruh lomba dari berbagai  kategori dalam BBB 2025 ini, ”  kata Prof Arya Sugiartha, didampingi Tim Kurator Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum dan I Gede Nala Antara, M.Hum saat Persiapan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 di Kantor Disbud Bali, beberapa waktu lalu. 

Dikatakan, BBB merupakan wujud implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan BBB.

Prof Arya mengatakan, selama 6 kali pelaksanaannya anak-anak muda masih kurang berminat mengunjungi ajang BBB.

Maka itu, perlu membangun ekosistem baru, sehingga BBB lebih menarik untuk melibatkan partisipasi anak-anak muda.

“Ini yang menjadi tujuan agar ekosistem kebudayaan maka dibuat menarik, dengan kreasi pencipataan seni baru, sehingga ada semacam ketertarikan masyarakat khususnya anak-anak muda,” ungkap Prof Arya. 

Selalu ada ruang kreatif bagi generasi muda, serta ada upaya ekonomi, yaitu ada transaksi ekonomi sehingga harus ada produk Bahasa Bali bernilai dan bisa dijual di BBB.

Maka itu, penting melakukan informasi dengan inovasi-inovasi kekinian, sehingga disukai anak-anak muda.

“Kali ini kami telah meluncurkan jingle dengan penyanyi Lanang Botak dengan lirik sederhana agar menarik,” paparnya.   

Prof Arya menambahkan, BBB VII Tahun 2025 dipolakan menggunakan terobosan inovatif dengan pengaplikasian Ekosistem Kerangka Statistik Budaya (KSB) dengan menata BBB melalui kelima standar Ekosistem KSB di atas, maka BBB akan menjadi lebih hidup dan dinamis. 

Ajang  BBB VII menyajikan Utsawa (Festival), Wimbakara (Lomba), Sasolahan (Panggung Apreasiasi Sastra), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop), Rekaaksara (Pameran), dan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved