Cenderaloka Tribun Network Dampingi UMKM Lokal, Gaet Pelaku UMKM untuk Pasarkan Produk

Cenderaloka Tribun Network Dampingi UMKM Lokal, Gaet Pelaku UMKM untuk Pasarkan Produk

TRIBUN-BALI.COM, SOLO - Pelatihan untuk pelaku UMKM di Solo Raya digelar Cenderaloka Tribun Network.

Kegiatan ini mengambil tema Level Up Bisnis UMKM, Cara Branding di Media Digital yang diikuti oleh 100-an peserta di Hotel Adiwangsa Solo, Kamis (16/1/2025).

Cenderaloka merupakan platform yang diinisiasi oleh Tribun Network untuk mempermudah pelaku UMKM dalam memasarkan produk-produk mereka.

Baca juga: DAMPAK Kebijakan Proteksionisme Donald Trump ke UMKM, Diakui Maman Abdurrahman, Ini Katanya!

Sejak diluncurkan pada bulan November 2024 lalu di Jakarta dengan menggandeng 8 pengrajin asal Kota Solo.

Cenderaloka Tribun Network kini telah menggaet puluhan pelaku UMKM untuk bergabung dan memasarkan produk-produk mereka di platform tersebut.

"Cenderaloka hadir untuk mengeskalasi pelaku UMKM ke digital," ujar Partnership Manager Cenderaloka, Amadea Ekaristia.

Baca juga: Penghapusan Hutang UMKM Fase Pertama Dimulai Pada Bulan Januari 2025, Total 1 Juta UMKM

Tak hanya sekedar untuk menghadirkan platform jual beli biasa. Amadea menjelaskan bahwa Cenderaloka juga akan mendampingi pelaku UMKM untuk bisa naik kelas.

"Dari awal kita memang mulai dengan 8 pengrajin karena kita tidak mau hanya terjun dan mengakuisisi banyak pengrajin tapi tidak membuat para pelaku UMKM naik kelas atau mendapat keuntungan dalam hal penjualan," lanjut Amadea.

"Sekarang ini yang telah berkerjasama (dengan Cenderaloka) sudah mencapai lebih dari 60-an pengrajin," tambah dia.

Baca juga: UMKM Shri Yadnya Keben: Peralatan Banten Murah dan Berkualitas di Bali

Amadea menambahkan bahwa Cenderaloka akan terus mendampingi pelaku UMKM yang bergabung.

"Kita mau memastikan benar-benar mengurusi dengan baik para user. Kita akan terlibat secara aktif dan menjadi bagian dari komunitas UMKM, tidak sekedar pembuat platform saja," kata dia.

Apa yang dilakukan oleh Cenderaloka ini diakui Amadea lantaran adanya kekurangan dari para pelaku UMKM yang biasanya merupakan usaha perseorangan dalam hal pemasaran.

"Kendala utama pelaku UMKM biasanya tidak cukup tenaga untuk berjualan online. Jadi mereka fokus untuk produksi saja tapi kadang keteteran ketika memasarkan produknya, " urai dia.

"Padahal dalam pemasaran digital itu ada copywriting, packaging, hingga desain produk," imbuhnya.