Longsor di Bali
SELAMAT JALAN Dwi dan Didik, Teriakan Minta Tolong di Ubung Denpasar, Diterjang Longsor Saat Tidur
SELAMAT JALAN Dwi dan Didik, Teriakan Minta Tolong di Ubung Denpasar, Diterjang Longsor Saat Tidur
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Warga yang tinggal di kos-kosan dekat lokasi longsor di Jalan Ken Dedes Denpasar, pada Senin 20 Januari 2025 mendengar suara dentuman saat kejadian maut itu.
Bahkan ada warga yang mendengar teriakan minta tolong dari dalam reruntuhan longsor itu.
"Tadi ada teriakan minta tolong dari reruntuhan tadi pagi," kata seorang warga yang kos-kosan di dekat longsoran.
Baca juga: UPDATE: Pelaku Pembunuhan Made Agus di Gianyar, Tewas dengan 2 Luka Tusuk di Leher dan Dada
Ia mengatakan yang longsor adalah senderan untuk bangunan dan menimpa kos-kosan yang ada di bawahnya.
Menurutnya senderen yang terjadi longsor itu baru dibuat sekitar seminggu lalu dan baru diisi tanah kemarin.
"Itu di atas katanya mau dibangun rumah," paparnya.
Baca juga: PRAY FOR Bali: Longsor di Denpasar dan Klungkung, Total 5 Orang Meninggal, Masih Ada yang Tertimbun!
Sementara itu, Linmas Ubung Kaja, Sulastra yang sedang bertugas di kantor perbekel yang tak jauh dari lokasi longsor mendengar suara gemuruh kemudian berdebam keras.
"Kedengaran keras. Debunya sampai tinggi. Kemudian ada yang minta tolong. Kejadian setengah 8 pagi," kata Linmas Ubung Kaja tersebut.
Ia kemudian menghubungi BPBD Denpasar dan kemudian menghubungi Basarnas.
Ada 8 korban dalam kejadian tanah longsor ini, dimana 1 orang mengalami luka berat yang dirujuk ke RS Surya Usadha.
Dua korban mengalami luka ringan dan hanya diberikan pertolongan di lokasi longsor.
Kemudian dua korban meninggal sudah ditemukan atas nama Didik yang dibawa ke RS Surya Usadha Denpasar.
Sementara untuk korban meninggal kedua yakni Dwi yang dibawa ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar.
Sementara tiga orang masih tertimbun longsor.
Adapun korban longsor tersebut adalah buruh proyek yang tinggal di sana.
"Mereka hanya tidur di sini, kesehariannya kerja di proyek, tapi saya tidak tahu di proyek mana," papar Sulastra.
Identitas korban
Adapun nama korban tanah longsor yang sudah ditemukan yakni Didik dan Dwi (25) asal Magetan.
Sedangkan yang masih tertimbun longsor yakni Sarif (50) asal Magetan, Kresno (55) asal Magetan, Pak WA (50) asal Malang.
Sedangkan tiga orang selamat yakni Frenky, Nado, dan Rokim.
Kejadian tanah longsor terjadi di Desa Ubung Kaja, Denpasar.
Kejadian terjadi tepat di depan Kantor Desa Ubung Kaja Denpasar pada Senin, 20 Januari 2025 pagi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya menerima laporan longsor pukul 06.30 Wita.
"Kami terima informasi warga pukul 06.30 Wita. Diinformasikan ada 8 orang di lokasi kejadian," kata Sidakarya ditemui di lokasi longsor.
Dari 8 orang tersebut, 3 orang selamat, 1 orang ditemukan meninggal.
Sementara untuk 4 orang masih tertimbun dan sedang dievakuasi.
Kejadian longsor ini menimpa rumah kos-kosan dengan 3 kamar.
Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pembersihan material longsor secara manual.
Juga sudah ada satu eskavator yang akan digunakan evakuasi.
Wayan Mudiana Sempat Minta Canang
Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga, I Wayan Mudiana asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan, Senin 20 Januari 2025.
Wayan Mudiana merupakan satu dari 4 korban meninggal dunia, dalam musibah tanah longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali pada Minggu 19 Januari 2025.
Istri dari Mudiana, Ni Nengah Rengkig tidak kuasa menahan sedih.
Ia terus menangis, mengetahui suaminya menjadi korban musibah tanah longsor di sebuah pasraman di Desa Pikat.
"Kemarin tahu musibah ini dari handphone," ungkap Rengkig sembari terus menangis.
Ia mengatakan, sebelum musibah itu suaminya sempat minta canang. Namun Rengkig tidak mengetahui suaminya hendak kemana, dan bersama siapa
"Kemarin dia (Mudiana) minta canang, tidak bilang mau kemana," ungkap Rengkig dengan meneteskan air mata.
Rengkig mengaku tidak mengetahui, suaminya mengikuti kegiatan spiritual di Desa Pikat.
Karena Mudiana tidak pernah bercerita terkait kegiatan tersebut.
"Tidak pernah ada cerita mau kemana," ungkapnya.
Mudiana sehari-harinya diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.
Ia meninggalkan tiga orang anak, dan seorang diantaranya sudah menikah.
Sebelumnya diberitakan, longsor disertai batu besar berdiameter lima meter menghantam bangunan yang saat itu digunakan untuk kegiatan spiritual oleh warga dari luar Desa Pikat.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengapresiasi kerja keras TRC, pihak kepolisian, dan warga setempat dalam evakuasi korban meski dihadapkan pada medan sulit dan hujan deras.
Penjabat Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, bersama Wabup Klungkung terpilih, Tjokorda Surya Putra, langsung meninjau lokasi bencana.
Jendrika mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa.
"Mari bersama-sama menjaga keselamatan diri, mengingat cuaca ekstrem belakangan ini terus terjadi," ujarnya.
Tjokorda Surya menambahkan, warga di daerah rawan bencana harus lebih waspada dan mematuhi imbauan pemerintah untuk mengurangi risiko bencana.
Bendesa Adat Pikat, Komang Puja Sudarsana, mengungkapkan bahwa pihak desa adat akan segera menggelar paruman untuk membahas langkah yang perlu diambil setelah musibah ini.
Ia juga menegaskan perlunya aturan yang lebih ketat untuk mengawasi aktivitas warga luar yang menggunakan fasilitas desa tanpa pemberitahuan resmi.
Pasraman yang diterjang longsor diketahui sering digunakan untuk kegiatan spiritual, seperti meditasi dan pengelukatan, tanpa sepengetahuan desa adat.
"Ke depan, kami akan memperketat aturan agar aktivitas seperti ini tidak terjadi tanpa koordinasi," tegas Puja Sudarsana.
Daftar Korban Tanah Longsor di Desa Pikat, Klungkung
Korban Meninggal Dunia
1. Wayan Nata
- Asal: Banjar Klodan, Desa Pesinggahan
2. Ketut Surata
- Asal: Dusun Glogor, Desa Pikat
3. I Wayan Mudiana
- Asal: Banjar Timbul, Desa Pesinggahan
4. I Nengah Mertayasa
- Asal: Banjar Timbul, Desa Pesinggahan
Korban Luka-Luka
1. Ketut Mumbul
- Asal: Desa Sading, Badung
2. I Gede Aswin
- Asal: Desa Sading, Badung
3. I Gusti Made Ariasa
- Asal: Beringkit, Badung
4. I Wayan Kicen
- Asal: Dusun Timbul, Desa Pesinggahan
(*)
Hendak Gelar Lomba Mancing, Irigasi Tertutup Longsor di Tegalalang Gianyar |
![]() |
---|
Tebing di Perbatasan Kembali Longsor, Jalur Klungkung-Gianyar Bali Lumpuh |
![]() |
---|
Pura Beji Pancoran Pamor di Tabanan Bali Tertimpa Reruntuhan Tebing, Palinggih Rusak |
![]() |
---|
Giri Prasta: Sudah Lakukan Mitigasi Bencana, Pasca Longsor Hingga Ada Korban di Wilayah di Bali |
![]() |
---|
Update Longsor di Denpasar: Pihak Keluarga Tunggu Berkas Untuk Pemulangan Jenazah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.