Berita Klungkung
Sampah Menggunung di TOSS Centre Klungkung, Petugas Kewalahan Kelola Sampah
Sampah Menggunung di TOSS Centre Klungkung, Petugas Kewalahan Kelola Sampah
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Centre di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba mulai kewalahan mengelola sampah.
Lokasi tersebut saat ini bak TPA, dengan kondisi sampah yang mulai menggunung.
Sampah yang bercampur antara sampah organik dan sampah non organik mulai menggunung di halaman belakang TOSS Centre.
Baca juga: Jawaban Soal Matematika Kelas 9 Semester 1 Halaman 94 Kurikulum Merdeka, Ayo Mencoba 2.14
Sementara semua blok mulai dari blok A, blok B dan blok C juga tampak telah dijejali sampah.
“Kami kewalahan mengelola sampah di sini,semenjak TPA Sente ditutup," ujar koordinator lapangan TOSS Gema Santi, Desy, Jumat (24/1/2025).
Selama ini, sarana dan prasana serta sumber daya manusia (SDM) khususnya untuk tenaga pemilahan di TOSS Centre tidak sebanding, dengan sampah yang masuk. Padahal sampah yang masuk ke TOSS Centre hanya sampah perkotaan dan Desa Kusamba.
Baca juga: Krama Kemenuh Sukawati Harap Permasalahan Tanah Subak Tuntas Sebelum Gelar Karya Besar November 2025
"Sampah yang masuk ke sini setiap harinya 26 ton lebih, dengan komposisi 50 persen sampah organik dan 50 persen sampah anorganik. Maksimal sampah yang bisa diolah dalam satu hari hanya 17 ton,” ungkap Desy.
Situasi ini sangat ironis, padahal pada era pemerintahan Bupati Nyoman Suwirta, TOSS mendapat penghargaan dari pemerintah pusat dan menjadi tempat studi tiru dari banyak daerah. Kini kondisinya justru memprihatinkan.
Disisi lain, sampai saat ini tokoh masyrakat di Desa Pikat masih kekeh menolak sampah non residu di buang di TPA Sente. Mengingat kondisi TPA yang sudah overload. Masyarakat setempat merasa sangat terganggu dengan situasi tersebut.
Pembatasan sampah ke TPA terbesar di Klungkung itu, berimbas juga terhadap pengelolaan sampah di Klungkung. Sampah saat ini menumpuk di Pasar Galiran dan Pasar Semarapura sebagai salah satu penghasil sampah di Kabupaten Klungkung.
Informasinya pihak pengelola pasar sempat minta solusi kepada Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika, tapi belum ada solusi. Sementara warga Kelurahan Semarapura Kauh mengeluhkan, Jumat (24/1/2025) sampah warga belum diangkut oleh petugas kebersihan.
Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika beberapa waktu lalu sempat mengatakan, tahun 2025 ini Pemkab Klungkung tengah merancang alat pengelolaan sampah berbasis thermal (incenerator). Anggaran sebesar Rp3 Miliar telah disiapkan tahun ini, untuk pengadaan alat tersebut.
“Kami sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan sampah berbasis termal. Sehingga tidak ada sampah residu dibuang ke TPA. Saat ini sedang berproses,kalau kami diberikan kewenangan melakukan penunjukan langsung (penyedia jasa), sudah kami lakukan. Tapi kami tidak mau melanggar hukum,” tandas Jendrika saat menerima protes dari prajuru adat dan tokoh masyarakat Sente, Kamis (16/1/2025). lalu.
Dengan pembatasan di TPA Sente, sejumlah desa yang sudah memiliki tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) kewalahan mengelola sampah warga.
Antara mesin yang mereka miliki dengan volume sampah tidak sebanding. Sehingga setiap harinya ada sampah sisa menumpuk di lokasi TPST.
Diperparah oleh residu, dimana pihak desa tidak memiliki lahan yang cukup untuk menampung sampah residu.(mit)
Rame-rame Belajar Pengelolaan Sampah ke Balikpapan
Permasalah sampah menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Klungkung. Terlebih setelah protesnya tokoh masyrakat di Desa Pikat, yang menginginkan TPA Sente untuk ditutup dengan permanen.
Terkait permasalahan ini, rombongan Pemda Klungkung pun belajar pengelolaan sampah ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tidak tanggung-tanggung, rombongan dengan total sebanyak 50 orang ikut belajar kelola sampah ke Kota Balikpapan.
Dalam surat kunjungan kerja Pemkab Klungkung ke Pemerintah Kota Balikpapan ditandatangani Sekda Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana tertanggal 14 Januari 2025 yang tersebar di medsos itu, terpampang ada sekitar 50 orang yang turut dalam kegiatan tersebut. Tidak hanya Pj Bupati Klungkung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.
Namun juga melibatkan pihak lainnya mulai dari Sekda, Pihak Kejaksaan Negeri Klungkung, Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, staf ahli, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, kepala badan, kepala bagian, Kalaksa BPBD Klungkung, Kasatpol PP dan Damkar Klungkung, Ketua PHDI Klungkung.
Termasuk dinas yang tidak secara langsung bersinggungan dengan masalah sampah, seperti Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Kadisdukcapil, Kadisbud dan lainnya.
Sekda Klungkung, Anak Agung Gde Lesmana saat dikonfirmasi terkait kunjungan Pemda Klungkung ke Kota Balikpapan menjelaskan, pada intinya pihaknya mengambil beberapa contoh penanganan sampah di beberapa kota di Balikpapan.
"Nantinya kami sesuaikan kondisinya dangan kondisi yang di Klungkung supaya lebih optimal," ungkap Anak Agung Gde Lesmana, Kamis (23/1/2025). (mit)
Ratusan Remaja Kabur, Polres Klungkung Bubarkan Balap Liar di Jembatan Merah PKB |
![]() |
---|
Ribuan Siswa Di Klungkung Bali Akan Dapat Cek Kesehatan Gratis, Target Awal 20 Persen |
![]() |
---|
2 Bangunan Ditertibkan, Pemkab Bongkar Bangunan Tak Berizin di Pantai Jungutbatu |
![]() |
---|
Tidak Ada Perpus, Kurang Guru Kelas, Sekolah di Nusa Penida, SD N 1 Jungutbatu Minim Fasilitas |
![]() |
---|
Miris, Berada di Kawasan Pariwisata, SDN 1 Jungutbatu Bali Kekurangan Fasilitas Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.