Bali United

RESMI! Yabes Roni Laporkan Kasus Rasisme ke Polda Bali

pemain Bali United, Yabes Roni akhirnya dengan tegas melaporkan belasan pemilik akun ke Polda Bali.

ISTIMEWA
Sebagai salah satu pemain paling senior di Bali United, Yabes Roni mengajak rekan-rekan setim untuk menggalang kekuatan bersama untuk kembali ke jalur kemenangan.  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus isu rasial di dalam sepak bola Indonesia ini memasuki babak baru, pemain Bali United, Yabes Roni akhirnya dengan tegas melaporkan belasan pemilik akun ke Polda Bali.

Langkah itu ditempuh Yabes Roni setelah 2 x 24 jam sejak 22 Januari 2025 dan 23 Januari 2025 tidak ada pelaku rasisme yang mendatangi Yabes Roni dan meminta maaf secara langsung. 

Baca juga: Wayan Koster Sudah Bekerja Sebulan Sebelum Dilantik Jadi Gubernur Bali, Tak Ada Tim Transisi

Akhirnya, pemain nomor punggung 11 di Bali United itu dengan didampingi Asosiasi Pesepabola Profesional Indonesia (APPI) membawa kasus ini ke ranah pidana, pada Kamis 23 Januari 2025. 

Laporan tersebut diterima Polda Bali dengan Nomor surat tanda penerimaan laporan tersebut adalah STPL/159/I/2025/SPKT/POLDA BALI.

Baca juga: Setelah Bahas Bareng Dirjen Kemenhub, Pemprov Bali Ambil Tiga Koridor Bus Trans Metro Dewata 

Yabes Roni melakukan tindakan tegas ini agar memberikan efek jera yang mencederai semangat persatuan persepakbolaan Indonesia. 


"Saya telah melaporkan para pelaku rasisme karena sampai waktu yang ditentukan, tidak ada itikad baik dan sungguh-sungguh untukmenemui saya secara langsung," terang Yabes.


Perbuatan seseorang melakukan Rasisme dapat dijerat pidana berdasarkan pasal 28 UU ITE, pasal 4 jo pasal 16 UU No.40, dan Pasal 156 KUHP.


Pelaku yang melanggar ketentuan tersebut dapat dipidana penjara maksimal 6 tahun dan atau denda maksimal Rp 1 miliar.


Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Dua pespakbola tanah air medapat serangan isu rasial di awal tahun 2025 ini, mereka adalah Yabes Roni dari Bali United dan Alta Ballah pemain dari Dewa United.


Yabes Roni mendapat serangan rasisme usai laga Bali United melawan Persib Bandung, sedangkan Alta Ballah mendapat serangan rasisme juga dalam laga melawan Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api. 


Hal ini agaknya menjadi evaluasi Persib Bandung dan suporter pendukungnya karena dua kasus rasisme tersebut terjadi saat laga-laga Persib Bandung. 


Sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas bukan malah memecah belah dengan isu-isu rasial bahkan sepak bola dunia sudah menyerukan anti rasisme di dalam olahraga si kulit bundar ini. 


Yabes Roni sebagai korban rasisme melakukan tindakan tegas dengan melayangkan somasi atau teguran terbuka kepada para pelaku yang mayoritas menyerang melalui media sosial instagram.


Tak tanggung - tanggung terdapat 17 pemilik akun Instagram yang disomasi oleh Yabes Roni terhitung sejak surat somasi dilayangkan pada Rabu 22 Januari 2025


Dalam somasi Yabes Roni menyasar pemilik Akun Instagram @bv.21 (Bimo Virgiawan), @thisisrsklfkrii (rsklfkrii), @agungggg11_, @aopalawi (Sfxgu), @firmansyah020594 (Lani Firmansyah).

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved