Budaya Bali

PAHAMI Maksud Upawasa dalam Siwaratri, Tidak Hanya Sekadar Ritual Saja, Tetapi Prosesi Pengendalian

Siwaratri adalah hari suci umat Hindu, yang dirayakan setiap bulan Magha (Januari-Februari) untuk memperingati pernikahan Dewa Siwa dengan Dewi Parwat

Pixabay
Siwaratri adalah hari suci umat Hindu, yang dirayakan setiap bulan Magha (Januari-Februari) untuk memperingati pernikahan Dewa Siwa dengan Dewi Parwati. 

TRIBUN-BALI.COM - Puasa atau Upawasa, adalah salah satu hal wajib saat Siwaratri. Upawasa adalah salah satu bagian penting, perayaan Siwaratri dalam Agama Hindu.

Upawasa berarti "berpuasa" atau "menghindari makanan" dalam bahasa Sanskerta. Maksud dari Upawasa saat Siwaratri adalah:

1. Membersihkan diri: Upawasa dilakukan untuk membersihkan diri dari kotoran lahir dan batin, serta untuk meningkatkan kesadaran spiritual.
2. Mengendalikan indria: Upawasa membantu mengendalikan indria (panca indra) dan mengurangi keinginan duniawi.
3. Meningkatkan kesabaran: Upawasa melatih kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup.
4. Menghubungkan diri dengan Tuhan: Upawasa membantu menghubungkan diri dengan Tuhan dan meningkatkan rasa bhakti (kesetiaan) kepada-Nya.

Baca juga: TRUK Tronton Banting Setir! Hindari Kendaraan Tak Dikenal di Jalur Lurus, Begini Kondisi Sang Sopir

Cara Upawasa

1. Menghindari makanan: Tidak makan makanan apa pun selama 24 jam.
2. Menghindari minuman: Tidak minum minuman apa pun, kecuali air.
3. Menghindari kegiatan duniawi: Menghindari kegiatan duniawi seperti bekerja, bermain, atau menonton televisi.
4. Melakukan puja dan meditasi: Melakukan puja dan meditasi untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.

Manfaat Upawasa

1. Meningkatkan kesadaran spiritual: Upawasa membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan menghubungkan diri dengan Tuhan.
2. Meningkatkan kesehatan: Upawasa dapat membantu meningkatkan kesehatan dengan membersihkan tubuh dari toksin.
3. Meningkatkan kesabaran: Upawasa melatih kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Dengan melakukan Upawasa saat Siwaratri, umat Hindu dapat meningkatkan kesadaran spiritual, menghubungkan diri dengan Tuhan, dan mencapai kesucian dan kebahagiaan.

Siwaratri adalah hari suci umat Hindu, yang dirayakan setiap bulan Magha (Januari-Februari) untuk memperingati pernikahan Dewa Siwa dengan Dewi Parwati.

Pada hari ini, umat Hindu melakukan puja dan meditasi untuk memohon kesucian, kebijaksanaan, dan kebahagiaan.

Sementara itu, kisah Lubdaka adalah cerita tentang seorang pemburu miskin yang hidup di hutan. Suatu hari, saat berburu, Lubdaka tersesat di hutan dan tidak dapat menemukan jalan kembali.

Karena kelelahan dan kelaparan, ia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon dan melakukan puja kepada Dewa Siwa.

Keesokan harinya, Lubdaka menemukan bahwa ia telah berada di tempat suci Dewa Siwa dan bahwa puja yang ia lakukan telah diterima oleh Dewa Siwa. Sebagai hadiah, Dewa Siwa memberikan Lubdaka kesucian dan kebahagiaan.

Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan 2 Sepeda Motor di Jalur Tengkorak di Jembrana! Niat Hindari Jalan Berlubang

Kisah Lubdaka ini memiliki makna yang mendalam, yaitu:

- Bahwa siapa pun dapat mencapai kesucian dan kebahagiaan melalui puja dan meditasi.
- Bahwa Dewa Siwa selalu mendengarkan doa dan puja umatNya.
- Bahwa kesucian dan kebahagiaan dapat dicapai melalui kesadaran dan kebijaksanaan.

Dalam konteks Siwaratri, kisah Lubdaka ini mengingatkan kita tentang pentingnya puja dan meditasi untuk mencapai kesucian dan kebahagiaan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved