Pohon Tumbang di Bali

Pohon Tumbang Picu Macet 40 Menit, Terjadi di Jalur Nasional Jembrana Imbas Cuaca Ekstrem

Dua kejadian dampak cuaca ekstrem angin kencang tersebut terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kecamatan Jembrana.

Foto istimewa/Polsek Mendoyo
POHON TUMBANG - Suasana pasca peristiwa dahan pohon perindang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana menutup akses jalan, Sabtu (1/2) kemarin. Pohon jenis mahoni tersebut mengakibatkan kemacetan di dua arah sekitar 40 menit lamanya. 

TRIBUN-BALI.COM - Peristiwa pohon tumbang dan dahan pohon patah terjadi di Jembrana hampir bersamaan, Sabtu (1/2) kemarin.

Dua kejadian dampak cuaca ekstrem angin kencang tersebut terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kecamatan Jembrana dan Mendoyo. Beruntung tak ada korban jiwa, namun peristiwa dahan pohon patah sempat menganggu arus lalulintas. 

Dari data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, peristiwa pohon tumbang terjadi di wilayah Banjar Sebual, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana sekitar pukul 11.45 Wita. Peristiwa tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrem angin kencang hingga menimpa kabel listrik dan juga kabel WiFi. 

Baca juga: Prajuru Adat & Pakis Bali Dilibatkan, Lomba Bulan Bahasa Bali di Buleleng Digelar Sebulan Penuh

Baca juga: MARK-Up Hingga Pinjaman Tanpa Verifikasi untuk Diri Sendiri, Kasus Korupsi Sudarmawa Segera Sidang!

Diketahui, pohon tumbang yang tak diketahui jenisnya tersebut memiliki diameter 30 sentimeter dengan tinggi sekitar 12 meter. Penanganan telah dilakukan oleh Tim TRC BPBD Jembrana dibantu masyarakat sekitar. 

Di tempat lain, peristiwa dahan pohon patah terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, sekitar pukul 11.50 Wita. Dahan pohon perindang pinggir jalan tersebut patah karena dampak cuaca ekstrem yakni hujan deras disertai angin kencang. 

Patahnya dahan pohon perindang jenis mahoni tersebut sempat menutupi badan jalan yang mengakibatkan arus lalu lintas macet baik dari arah barat maupun timur. Tak lama kemudian, pihak Polsek Mendoyo, Satlantas Polres Jembrana serta tim TRC BPBD Jembrana melakukan penanganan serta evakuasi dahan pohon tersebut. 30 menit penanganan akhirnya selesai dan arus lalulintas kembali lancar. 

"Ada dua peristiwa dampak cuaca ekstrem angin kencang kemarin. Satu di Jembrana pohon tumbang dan satu dahan pohon perindang patah di Kecamatan Mendoyo," jelas Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Minggu (2/1). 

Dia menekankan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati ketika terjadi cuaca ekstrem. Sebab, Jembrana menjadi salah satu wilayah yang memiliki banyak potensi bencana ketika hal tersebut terjadi. Mulai dari pohon tumbang, banjir, tanah longsor dan lainnya. 

"Ketika hujan deras diperparah angin kencang sebaiknya jangan berkendara dulu. Karena ada potensi pohon tumbang terutama di sepanjang jalur nasional ini. Kita bersama instansi terkait masih melakukan pendataan mana pohon perindang yang perlu dilakukan penanganan untuk meminimalisir dampaknya," jelasnya.

Untuk diketahui, Ratusan peristiwa bencana alam terjadi di Kabupaten Jembrana selama tahun 2024. Total ada 229 bencana alam yang didominasi bencana alam lainnya terjadi di Gumi Makepung. Dari jumlah tersebut, estimasi total kerugian material yang dihitung senilai Rp 7 Miliar lebih. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved