LPG 3 Kg di Bali
JERITAN Rakyat Ihwal LPG 3 Kg Akhirnya Didengar Presiden Prabowo, Pedagang Sampai Pakai Kayu Bakar
Pedagang angkringan di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pun terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Jeritan hati rakyat tampaknya didengarkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ihwal kelangkaan LPG 3 Kg, alias LPG subsidi.
Pedagang angkringan di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pun terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Pedagang yang sehari-hari menjual nasi jingo, aneka gorengan dan kopi sementara memakai kayu bakar untuk menggoreng dan merebus air dan kebutuhan berjualan lainnya. Hal ini akibat kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram (kg).
Ketika ditemui, Romli selaku pedagang angkringan di Jalan Setia Budi, Kuta mengatakan sudah memakai kayu bakar sebagai opsi memasak sejak 3 hari lalu.
Baca juga: Kunjungan Wisman Tembus 13,9 Juta Orang, Tertinggi Sejak Pandemi, Terbanyak via Bandara Ngurah Rai
Baca juga: WNA Berulah Lagi di Bali, Imigrasi Amankan 6 Turis Pelanggar Izin Tinggal Keimigrasian
“Sudah pakai kayu bakar dari Sabtu (sudah 3 harian). Karena kemarin-kemarin saya pakai gas LPG 3 kg gasnya kosong. Saya cari tidak ketemu makanya pakai kayu bakar,” jelas Romli pada Senin (3/2).
Memasak menggunakan kayu bakar ini diakuinya memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan menggunakan kompor gas. Ia pun mencari kayu bakar ini di seputaran Pantai Kelan, Kecamatan Kuta.
“Kadang ditegur juga cari kayu di pantai jadi sembunyi-sembunyi. Saya cari gas (LPG 3 kg) sampai di Kepaon (Denpasar), Tuban tiap hari muter alasan pangkalan gas dari pusat memang tidak ada,” imbuhnya.
Jika menggunakan kompor gas ia bisa memproduksi nasi jinggo hingga 80 porsi per hari. Namun saat menggunakan kayu bakar pria yang berasal dari Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut hanya mampu membuat nasi 12 porsi saja.
“Kalau pakai kayu bakar produksinya kurang merata karena nyala api tidak merata. Kalau pakai gas kita bisa buat 70-80 porsi, tetapi kalau pakai kayu bakar 12 porsi saja ini sangat merugikan. Harapan saya solusinya seperti apa, apalagi saya cari kayu juga susah,” ujarnya. (sar)

Masyarakat di Kabupaten Jembrana menyambut baik kebijakan terbaru terkait Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg). Kebijakan baru yaitu mengizinkan kembali kepada pengecer untuk menjual LPG 3 kg pada Selasa (4/2). Sebab, jika harus membeli ke pangkalan, warga terpaksa menempuh jarak hingga 6 kilometer (km).
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kementerian ESDM yang dipimpin Menteri Bahlil Lahadalia agar mengizinkan kembali pengecer menjual LPG 3 kg. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan menanggapi meluasnya keluhan masyarakat membeli LPG 3 kg beberapa hari ini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
Dasco menyebut hal itu berdasarkan komunikasi dengan Presiden Prabowo. “Setelah komunikasi dengan presiden, presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini (kemarin) mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” kata Dasco.
Dasco menyebut kebijakan menjual LPG 3 kg hanya melalui pangkalan, sebenarnya untuk membenahi harga di pengecer agar tidak mahal. Nantinya, pengecer LPG 3 kg akan menjadi sub-pangkalan, dengan aturan agar harga LPG 3 kg tidak mahal.
“Pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.
“Jadi pengecer yang akan menjadi sub-pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal,” imbuhnya.
Diketahui, pemerintah melarang pengecer menjual LPG 3 kg per 1 Februari 2025. Kini LPG 3 kg hanya dijual melalui pangkalan. Akibat kebijakan ini, sejumlah warga di beberapa daerah termasuk di Bali yang mengalami antrean panjang demi mendapatkan LPG 3 kg di pangkalan resmi. Bahkan sebagian warga di Kabupaten Jembrana terpaksa menempuh jarak hingga sekitar 6 km untuk membeli LPG 3 kg ke pangkalan.
LPG 3 Kg Satu Harga Bakal Diterapkan 2026: Gas Elpiji Terjangkau dan Merata di Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Selama Libur Panjang Nyepi dan Idul Fitri, Denpasar Dapat Tambahan 91.840 Tabung Gas Elpiji Kg |
![]() |
---|
BANGLI Perketat Penyaluran Gas LPG 3 Kg! Pemkab Bahas Pola Distribusi dengan Pertamina |
![]() |
---|
Pemkab Bangli Perketat Penyaluran Gas LPG 3 Kilogram, Pulasari: Kita Akan Melakukan Sosialisasi |
![]() |
---|
Pengecer Berhadap Bisa Jualan LPG 3 Kg Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.