Breaking News

Penemuan Mayat di Gianyar

BABAK Baru Kasus Pembunuhan Agus di Blahbatuh, Kapolres Gianyar Dalami & Kumpulkan Barang Bukti 

Terkait hal tersebut, Kapolres Gianyar, AKBP Umar pun menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima kedatangan keluarga dan masyarakat itu.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
BERI KETERANGAN - Kapolres Gianyar, AKBP Umar memberikan keterangan kepada para pewarta terkait perkembangan terbaru kasus pembunuhan di Blahbatuh, Jumat (7/2). Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta. 

TRIBUN-BALI.COM - Beberapa hari lalu, keluarga dan masyarakat Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, sempat mendatangi Mapolres Gianyar untuk menanyakan perkembangan kasus pembunuhan I Made Agus Aditya (26).

Terkait hal tersebut, Kapolres Gianyar, AKBP Umar pun menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima kedatangan keluarga dan masyarakat itu.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan bahwa Satreskrim Polres Gianyar masih bekerja, mengumpulkan barang bukti dan petunjuk terkait kasus ini.

"Kemarin, datang dari perwakilan keluarga dan tokoh masyarakat dari Banjar Tengah melaksanakan konfirmasi terkait perkara pembunuhan di Jalan Raya Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh itu.

Baca juga: TRAGEDI Sopir Ngantuk, Pikap Muat Tomat Terperosok, Oleng Lalu Tabrak Pohon di Jalur Tengkorak

Baca juga: GAJI Tenaga Non ASN Cair Pekan Depan! Tamba: Sebelum Pagerwesi Semua Terima Gaji

MINTA PENJELASAN- Polres Gianyar didatangi puluhan kerabat korban pembunuhan I Made Agus Aditya (26) asal Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Rabu 5 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 Wita. Pihak keluarga meminta kejelasan terkait kasus di Jalan Raya Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
MINTA PENJELASAN- Polres Gianyar didatangi puluhan kerabat korban pembunuhan I Made Agus Aditya (26) asal Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Rabu 5 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 Wita. Pihak keluarga meminta kejelasan terkait kasus di Jalan Raya Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Kami sampaikan bahwa proses penyidikan sudah kami laksanakan dengan menetapkan 3 orang tersangka. Saat ini kami sedang mengumpulkan barang bukti dan melengkapi berkas-berkas perkara untuk nantinya kami limpahkan ke kejaksaan," ujar AKBP Umar, Jumat (7/2).

Terkait belum adanya rekonstruksi, kata Umar, hal itu dikarenakan masih terdapat berkas yang belum lengkap. "Sudah kami sampaikan ke pihak keluarga bahwa sampai saat ini hasil dari pemeriksaan digital forensik yang kami minta laksanakan baru keluar kemarin.

Karena itu, untuk rekonstruksi, kami kemarin baru selesai melakukan pemeriksaan terhadap dokter forensik yang melakukan autopsi di RSUP Sanglah. Ketika semuanya rampung, baru kami akan laksanakan rekonstruksi," ujarnya. Namun pihaknya belum bisa memastikan dimana rekonstruksi akan diadakan.

Terkait apakah kasus ini menimbulkan riak-riak di masyarakat, terlebih banjar pelaku dan korban relatif dekat. AKBP Umar pun menyatakan bersyukur karena tokoh-tokoh masyarakat di kedua belah pihak sama-sama ikut menjaga situasi kondusif, dan menyampaikan bahwa kasus ini telah ditangani secara sungguh-sungguh oleh aparat kepolisian. 

"Kondisi wilayah, sampai hari ini seluruh masyarakat dapat menahan diri. Kami juga terus melakukan penggalangan di kedua belah pihak, para tokoh masyarakat sangat bekerja untuk memberikan imbauan pada warganya bahwa kasus ini sudah ditangani polisi,'" ujarnya.

Dalam pernyataan seorang keluarga korban, disebutkan bahwa kedatangan mereka ke Polres Gianyar juga untuk menjawab kejanggalan. Seperti, senjata tajam yang digunakan menghabisi Agus diduga sebanyak tiga jenis. Terkait hal tersebut, kata Kapolres, hal itu hanya asumsi pihak keluarga. 

"Jadi kemarin itu mereka hanya menduga-duga, berasumsi. Saat kami tanya informasinya dari mana, mereka bilang kemungkinan. Jadi pada saat itu mereka berasumsi, dan kami tidak boleh menggunakan asumsi, tapi fakta yang kami dapatkan di lapangan, itulah yang kami sajikan," ujarnya.

Ditanya apakah penyelidikan sudah mengarah ke pelaku lain, Kapolres Gianyar mengatakan belum ada indikasi ke sana. Namun sampai saat ini dirinya masih mengumpulkan bukti, dan ketika nantinya ada petunjuk yang mengarah ke pelaku lain, dirinya memastikan akan melakukan pengejaran. 

"Kami sampaikan bahwa kami akan terus mengumpulkan bukti-bukti maupun petunjuk. Apabila dari petunjuk tersebut mengarah pada seseorang atau yang lain, itu pasti kami kejar sampai dapat. Namun sampai saat ini, kami masih terus mengumpulkan bukti dan petunjuk, termasuk hasil digital forensik untuk kami olah untuk mencari perkembangan lain," tandasnya. (weg) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved