Berita Bali
Pungutan Wisman Masuk Bali Diawal 2025 Capai 27,6 M, Dispar Berharap Melampaui Capaian Tahun Lalu
Tjokorda Bagus menegaskan bahwa pihaknya tetap berupaya mencapai angka tertinggi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Dinas Pariwisata Bali catatkan jumlah pungutan wisatawan asing (PWA) sejak awal tahun hingga Sabtu 8 Februari 2025 pagi, telah mencapai Rp 27,6 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, menyatakan pihaknya akan terus mengoptimalkan pendapatan sepanjang tahun ini.
"Targetnya tetap aja sih seoptimal mungkin kita dapat, sebanyaknya," katanya, Sabtu 8 Februari 2025.
Menurutnya, pendapatan tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan budaya di Bali.
Baca juga: Kenalkan Berbagai Potensi Wisata, Dinas Pariwisata dan BPPD Denpasar Gelar Table Top di Surabaya
Ketika ditanya soal target tiga bulan pertama tahun ini, Tjokorda Bagus menegaskan bahwa pihaknya tetap berupaya mencapai angka tertinggi.
"Kalau saya sih tetap saya ingin seoptimal mungkin ya," katanya.
Sementara itu, mengenai target tahunan, ia tidak menetapkan angka spesifik, namun berharap bisa melampaui pencapaian tahun lalu.
"Kita tahun lalu kan mencapai Rp 318 miliar. Saya nggak pakai target, saya pokoknya sebanyak-banyaknya. Ya, mudah-mudahan tahun ini melebihi tahun lalu lah," tambahnya.
Terkait wisatawan yang belum membayar pungutan, Tjokorda Bagus menegaskan bahwa hal tersebut bukan kebocoran, melainkan optimalisasi yang belum maksimal.
"Jangan bilang kebocoran, orang enggak bocor, ini belum optimal aja," tegasnya.
Untuk meningkatkan penerimaan, Dispar Bali berencana memperluas saluran pembayaran.
"Kita kan nanti akan melakukan perluasan channel pembayarannya itu saja," ujarnya.
Saat ini, pembayaran dilakukan melalui kerja sama dengan Bank BPD Bali dan Bank BCA yang memiliki sistem payment gateway.
"Jadi selama ini kan BPD kerja sama dengan yang punya payment gateway Bank BCA. Setelahnya kita luas lagi dengan yang lainnya," jelasnya.
Ia memastikan perluasan channel pembayaran ini akan melibatkan lebih banyak penyedia layanan yang memiliki sistem payment gateway.
"Iya dengan yang punya payment gateway. Tidak semua bank punya payment gateway. Itu salah satu upayanya nanti ya di tahun ini ya," tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.