Berita Denpasar

Bedeng di Kawasan Patung Titi Banda Ditertibkan, Dinilai Bikin Kumuh & Ganggu Pengguna Jalan

Pemkot Denpasar melalui Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan bersih-bersih di kawasan Patung Titi Banda Denpasar.

istimewa
BEDENG LIAR - Pelaksanaan penertiban bedeng di kawasan Patung Titi Banda, Denpasar belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemkot Denpasar melalui Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan bersih-bersih di kawasan Patung Titi Banda Denpasar.

Kegiatan ini dilakukan dengan menertibkan bedeng yang ada di pinggir jalan. Hal ini lantaran bedeng tersebut membuat kumuh. Selain itu, juga dilakukan penertiban parkir truk dan angkutan barang yang ditengarai menjadi penyumbang kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Ketut Sriawan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di kawasan tersebut.

Baca juga: HANGUSKAN 5 Unit Rumah di Sesetan, Api Diduga Muncul dari Dapur, 30 Orang Terdampak Kebakaran

Baca juga: JENAZAH PMI Asal Jembrana Tiba di Rumah Duka, Pengabenan Sudiarna 14 Februari, Relawan Dharma Bantu

"Agar permasalahan bisa langsung ditangani dengan baik. Dalam jangka pendek akan terus dilaksanakan penertiban, jangka menengah maupun panjang akan dilakukan penataan menyeluruh kawasan ini secara terpadu dan terintegrasi," papar Sriawan, Sabtu, (8/2).

Selain itu, bangunan bedeng yang dibangun di kawasan tersebut juga disebutkan mengganggu keindahan wajah kota dan keselamatan para pengguna jalan. Pihaknya pun menggandeng Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Denpasar untuk melakukan penertiban dan pemantauan ini.

Ia berharap masalah yang berdampak pada lalu lintas akan disinergikan bersama dan langsung dipantau kondisi langsung di lapangan. Hasilnya menyelesaikan persoalan yang ada dan bermanfaat untuk masyarakat khususnya di bidang lalu lintas angkutan jalan karena permasalahan lalu lintas harus diselesaikan secara menyeluruh. 

"Tindak lanjut kami di Dishub Kota Denpasar telah memasang rambu larangan parkir dan juga telah melakukan penertiban rutin," paparnya.

Namun menurutnya, kegiatan dengan skala yang lebih besar perlu dilakukan karena kawasan ini merupakan jalan nasional. Ditambah juga sejumlah ruas jalan di area ini kurang rapi. (sup) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved