bisnis

Harga Daging Ayam dan Telur Berpotensi Melonjak

Hanya saja dia juga menyoroti daging ayam di sisi produsen sebetulnya masih di bawah harga acuan penjualan yang ditetapkan pemerintah Rp 25.000/kg.

KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON
Menata – Penjual daging ayam menata dagangannnya di pasar.  

TRIBUN-BALI.COM  - Badan Pangan Nasonal (Bapanas) menyoroti potensi kenaikan harga untuk komoditas daging ayam dan telur menjelang bulan ramadan dan lebaran tahun 2025. 

Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa bilang potensi lonjakan harga ini perlu diantisipasi karena ada kenaikan permintaan pada momen itu. 

Hanya saja dia juga menyoroti daging ayam di sisi produsen sebetulnya masih di bawah harga acuan penjualan yang ditetapkan pemerintah Rp 25.000/kg.

Baca juga: Mungkinkah Dogecoin Bullish Pada Februari 2025? Ini Nih yang Perlu Kamu Tau Soal Meme Coin

Baca juga: GIRI Prasta Sampaikan Jawaban Pemerintah, Rapat Paripurna Pembahasan Raperda RTRW Badung 2025-2045

“Olehnya kita perlu antisipasi jelang lebaran agar kenaikannya tidak lebih tinggi dan bisa dikendalikan dengan baik,” jelas Ketut dalam rakor pengendalian inflasi, Kamis (13/2). 

Meski begitu, Ketut menjamin beberapa komoditas lain harganya terpantau stabil dengan pasokan yang terjaga. “Kondisi semua komoditas kita dalam kondisi aman. Kita memiliki stok yang cukup dalam rangka menghadapi lebaran, bahkan dalam rangka menghadapi tahun 2025,” urainya. 

Lebih lanjut, Bapanas mendorong optimalisasi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Untuk itu Pemda perlu berkoordinasi erat dengan kementerian/lembaga, BUMN/BUMD, maupun tim TPID untuk menjaga laju inflasi pangan di daerahnya masing-masing. 

Diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kecenderungan inflasi meningkat di awal bulan Ramadan, dan cenderung menurun pada momentum Idulfitri.

Perkembangan inflasi bulan Januari terpantau sebesar 0,76 persen (YoY). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi dengan andil 0,56%. 

“Diharapkan seluruh pihak dapat bahu-membahu menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta dalam upaya mengendalikan inflasi pangan,” pungkasnya. (kontan)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved