Berita Gianyar
Polsek Gianyar Buru Penggali Pendeman Di Pura Desa Temesi, Kapolsek: Warga Agar Lebih Waspada
Suweda yang sedang melaksanakan bersih-bersih, melihat tiga pendeman pelinggih di jaba tengah sudah dalam keadaan terbongkar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus dugaan pencurian terjadi di areal Pura Desa di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Bali.
Pencuri ini menyasar 'pendeman' atau benda sakral yang ditanam di bawah pelinggih.
Kasus tersebut pun tengah diselidiki oleh aparat kepolisian Polsek Gianyar.
Pencurian tersebut diketahui oleh warga setempat pada Jumat 14 Februari 2024.
Baca juga: MODUS Bantu Korban Saat Mabuk, Polresta Denpasar Amankan 53 Tersangka Kasus Pencurian
Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu 16 Februari 2025, pencurian tersebut diketahui saat Jero Mangku Pande Putu Arigangga (50) bersama warga juru sapuh (tukang sapu), I Nyoman Suweda (60) dan seorang warga I Ketut Puspa (54) melaksanakan kegiatan upacara meminta Tirta.
Saat itu, Suweda yang sedang melaksanakan bersih-bersih sekitar pukul 17.00 Wita, melihat tiga pendeman pelinggih di jaba tengah sudah dalam keadaan terbongkar.
Kejadian ini segera disampaikan pada Ketut Puspa yang sedang nunas tirta.
Mengetahui kejadian janggal ini, Puspa pantas merekamnya lewat video, lalu mengirimnya ke warga lainnya.
Sementara itu, Jero Mangku Arigangga meminta juru sapuh menimbun pendeman menggunakan tanah yang ada di lokasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada Bandesa Adat Temesi, Gusti Made Mastra dan Bhabinkamtibmas Desa Temesi.
Kejadian ini lantas dilaporkan ke Polsek Gianyar pada Sabtu 15 Februari 2025.
Kapolsek Gianyar, Kompol Nyoman Sukadana saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Pasca laporan tersebut, pihaknya langsung menindaklanjuti, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasil olah TKP, diketahui bahwa pembongkaran pendeman pelinggih terjadi pada tiga pelinggih di jaba tengah (areal tengah pura), yakni di Pelinggih Apit Lawang bagian kanan, Pelinggih Pengayengan Bhatara Basuki, dan Pelinggih Pengiring Pengayengan Bhatara Basuki.
"Menurut keterangan saksi 2, tidak ada pendeman yang hilang, meskipun terdapat kerugian materiil yang belum dapat diperkirakan, terutama biaya untuk upacara yang harus dilakukan," ujar Kapolsek.
Terkait kejadian ini, pihaknya pun melakukan melakukan penyelidikan, untuk mengetahui motif dari kejadian ini.
"Sebagai langkah pencegahan, kami mengimbau warga agar lebih waspada, mengingat minimnya pengawasan dan keamanan di Pura Puseh Desa Temesi," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.