Berita Jembrana

Warga Pebuahan Garap Tanggul Sederhana, Upaya menahan Gempuran Abrasi, Pasir Dibungkus Karung

Warga Pebuahan Garap Tanggul Sederhana, Upaya menahan Gempuran Abrasi, Pasir Dibungkus Karung

istimewa
CEGAH ABRASI - Warga pesisir Pantai Pebuahan membuat tanggul sementara untuk menahan abrasi yang kerap ganas dan menghancurkan bangunan, Selasa 25 Pebruari 2025. Warga juga berharap lanjutan revetment bisa dilaksanakan tahun ini sehingga bisa lebih tenang dari gempuran abrasi. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Warga pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana membuat tanggul mandiri, Selasa 25 Pebruari 2025.

Tanggul sederhana yang terbuat dari pasir dibungkus dengan karung tersebut dibangun pada bagian pesisir yang belum dibangun revetmen atau senderan pengaman pantai.

Diharapkan, kelanjutan revetmen yang sebelumnya dijanjikan bisa terealisasi tahun ini.

Baca juga: 9 Kepala Daerah Bali Tak Ikut Retret, Giri Prasta: Tanpa Itu Koordinasi Pusat dan Daerah Itu Wajib

Sebab, pesisir Pantai Pebuahan merupakan wilayah yang diterjang abrasi sejak belasan tahun lalu.

Menurut informasi yang diperoleh, tanggul sederhana tersebut diletakkan di bibir pantai sebagai upaya menahan gempuran ombak ganas terlebih pada Rahina Purnama dan Tilem. 

Baca juga: SELAMAT JALAN Kadek! Petaka di Pancasari Buleleng Datang 6 Bulan Kemudian, Dokter Buka Suara

"Sementara kita gunakan tanggul sederhana untuk mengantisipasi abrasi," kata warga setempat.


Warga pesisir tersebut berharap agar proyek pembangunan pengaman pantai atau revetmen lanjutan tersebut bisa terealisasi tahun ini. Sebab, dari 2,1 kilometer panjang pesisir yang rawan, baru 700 meter lebih yang bisa ditangani pemerintah. 


"Kalau bagian barat sudah dibangun, warga bisa lebih tenang. Kami harap bisa dilanjutkan tahun ini untuk yang ke timur," harapnya. 


Sebelumnya, Kabid SDA Dinas PUPRPKP Jembrana, I Gede Sugianta mengakui pihaknya sudah mengusulkan pembangunan revetment di wilayah Pekutatan dan Negara. Termasuk juga lanjutan revetment di Pantai Pebuahan. 


Dia melanjutkan, untuk rencana revetmen di Pekutatan bakal dikerjakan oleh pihak Pemprov Bali atau Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Sementara untuk kekurangan penanganan abrasi dengan revetmen di Pantai Pebuahan masih kekurangan sekitar 1,5 kilometer. Rencananya bakal dikerjakan tahun 2025 ini. 


"Untuk di Pebuahan kekurangannya lagi sekitar 1,5 Kilometer. Harapannya bisa dikerjakan tahun ini," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved