Kunci Jawaban

Jawaban Soal PAI Kelas 7 Semester 2 Halaman 202 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 9.4

Simak nih, inilah jawaban soal PAI kelas 7 Semester 2 Halaman 202 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 9.4 tentang kondisi memperingan praktik salat

Buku siswa PAI Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Jawaban Soal PAI Kelas 7 Semester 2 Halaman 202 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 9.4 

6) Orang yang sakit dibolehkan untuk salat tidak menghadap kiblat jika tidak mampu.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 63 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 2: Etika Pergaulan Menurut Islam

Rukhṣah dalam Shalat

Islam memberikan kemudahan bagi umatnya. Terkait dengan shalat, terdapat beberapa aturan yang mempermudah pelaksanaan salat.

Dalam perjalanan, shalat dapat dilakukan dengan cara diringkas atau digabung pada satu waktu.

Kemudahan tersebut diberikan kepada orang yang melakukan perjalanan baik karyawisata, silaturahmi, maupun keperluan lainnya yang dipandang baik sesuai ketentuan agama.

Kemudahan tersebut salah satunya diisyaratkan dalam Q.S. an-Nisā’/4: 101, yaitu:

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar sembahyang (mu), jika kamu takut diserang oleh orang orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. an-Nisā’/4: 101)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang sedang dalam perjalanan diperbolehkan untuk meringkas shalat.

Begitu pula, Rasulullah saw. pernah melakukan salat jamak sebagaimana yang tertera pada hadis berikut.

Dari Anas r.a., “Apabila Nabi saw. akan menjamak dua shalat dalam perjalanan, beliau mengakhirkan salat zuhur hingga awal waktu Aṣar, kemudian beliau menjamak antara keduanya. (H.R. Muslim)

Seseorang tidak boleh meninggalkan salat, walaupun dalam keadaan sakit. Namun, pelaksanaan shalat orang sakit diberi keringanan dan kemudahan.

Seperti halnya, pada orang yang melakukan perjalanan, orang yang sakit pun dapat menggabung atau meringkas shalatnya.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 61 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Pantun Islami

Rukhṣah terbagi dua macam, yaitu:

a. Rukhṣah yang Mengandung Istiḥsān (Kebaikan)

Pelaksanaan ‘azīmah atau rukhṣah dapat dipilih oleh seseorang. Apabila rukhṣah yang dipilih, itu lebih baik. Contohnya, musafir tidak berpuasa pada Ramadan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved