Berita Jembrana
Tak Masuk PSN, Warga Pekutatan Mulai Pertanyakan Kepastian Tol Mengwi-Gilimanuk
Situasi di lokasi ground breaking proyek Jalan Tol Mengwi- Gilimanuk di wilayah Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali tak
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dari 77 PSN tersebut, satu di antaranya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Dana yang dipakai untuk megaproyek PPN Pengambengan ini mencapai Rp 891 miliar, untuk menjadikan pelabuhan perikanan terbesar di Bali yang berstandar internasional.
Selain itu juga Program Hilirisasi Kelapa Sawit, Kelapa, Rumput Laut yang berlokasi di Bali, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dengan pelaksana Swasta.
Sementara sejumlah proyek tol masuk PSN lanjutan (Carry over) di RPJMN 2025-2029. Adalah Jalan Tol Serang-Panimbang lokasi Banten dengan pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum; Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi lokasi Jawa Timur, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum dan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban lokasi Jawa Barat, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum.
Gubernur Bali, I Wayan Koster pun telah mengetahui proyek Tol Mengwi-Gilimanuk.
Hal itu diungkapkan saat ditemui di Alun-alun Gianyar dalam acara Bupati Gianyar - Wakil Bupati Gianyar temu kangen masyarakat, Rabu (5/3) malam.
Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, belum masuknya rencana proyek Tol Mengwi - Gilimanuk dalam PSN dikarenakan masih ada hal yang masih harus diperbaiki. “Jalan tol masih ada kajian perubahan design,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali itu menyatakan, sebenarnya jalan tol tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali. Sebab jalur tersebut saat ini selalu mengalami kemacetan.
Selain itu, jalur tersebut pun rawan kecelakaan lalu lintas.
Mulai dari karena banyak tanjakan menikung, jalan dua arah ini juga masih digunakan oleh kendaraan besar, kendaraan keluarga dan sepeda motor, sehingga rawan kecelakaan. “Jalur ini macet dari Gilimanuk sampai Mengwi itu luar biasa, sehingga sangat mendesak,” ujarnya.
Terkait apakah pihaknya akan mencari investor atau swasta untuk membangun jalan tol tersebut, Koster belum bisa memastikan. Sebab menurut dia, pembangunan jalan tol membutuhkan biaya besar, karena tidak bisa dibangun secara bertahap.
“Shortcut beda dengan tol. Kalau shortcut Singaraja-Mengwi bisa jalan terus. Tol ini harus proses lebih lanjut,” ujarnya. (*)
Berita lainnya di Tol Mengwi-Gilimanuk
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.