bisnis
WOW! Harga Emas Merangkak Naik Lagi, Batangan di Pegadaian Sentuh Rp1,6 Juta Per Gram
Jumat pekan lalu (28/2/2025), harga emas berada di kisaran US$ 2.848 per ons troi. Artinya ada kenaikan harga sekitar 2,23?lam sepekan.
TRIBUN-BALI.COM - Harga emas diperdagangkan sekitar US$ 2.913 per ons troi pada Jumat (7/3/2025), menuju kenaikan mingguan, didukung daya tariknya sebagai aset safe haven di tengah perubahan kebijakan perdagangan global.
Jumat pekan lalu (28/2/2025), harga emas berada di kisaran US$ 2.848 per ons troi. Artinya ada kenaikan harga sekitar 2,23 persen dalam sepekan.
Seperti dikutip Tradingeconomics, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghentikan tarif 25 persen, yang dikenakan minggu ini pada sebagian besar barang dari Kanada dan Meksiko.
Baca juga: GP Ansor Dukung Niluh Djelantik Hadapi Laporan Togar Situmorang ke BK DPD RI, Somasi Telat Diterima!
Baca juga: CATAT! Badung Hapus Sistem Zonasi PPDB di Tahun Ajaran 2025, Buka 4 Jalur Penerimaan Siswa Baru
Tarif pembalasan awal Kanada tetap berlaku, dan tindakan Tiongkok mulai berlaku minggu depan.
Sementara itu, data pekerjaan AS menggambarkan gambaran yang beragam, dengan laporan Challenger menunjukkan PHK melonjak ke level tertinggi tahun 2020, sementara klaim pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu.
Laporan ini mendahului rilis data penggajian non pertanian yang dapat memberikan sinyal yang lebih luas tentang kesehatan pasar tenaga kerja dan memandu arah kebijakan Federal Reserve ke depannya.
Dalam negeri, petugas menunjukan emas batangan di Gallery 24 milik PT Pegadaian di Jakarta, Kamis (6/3). Harga emas batangan di Gallery 24 pegadaian pada Kamis (6/3) ditransaksikan Rp 1.690.000 per gram.
Sedangkan harga emas dunia Pada Kamis, 6 Maret 2025, kembali menguat dan diperdagangkan di level USD2.924 per troy ons.
Harga emas dunia naik karena beberapa faktor. Berikut adalah beberapa alasan utama:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Ketika ekonomi dunia tidak stabil, investor cenderung mencari aset yang aman seperti emas.
Misalnya, selama pandemi Covid-19, harga emas melonjak karena banyak negara mengalami resesi dan ketidakpastian pasar.
- Inflasi Tinggi: Inflasi adalah salah satu faktor utama yang menjawab pertanyaan, kenapa harga emas naik. Ketika inflasi tinggi, nilai mata uang cenderung menurun, dan emas dianggap sebagai alat untuk melindungi kekayaan.
- Melemahnya Nilai Dolar Amerika Serikat: Dolar Amerika Serikat memiliki hubungan terbalik dengan harga emas. Ketika nilai dolar melemah, harga emas cenderung naik.
- Kebijakan Moneter yang Longgar: Kebijakan moneter yang longgar, seperti penurunan suku bunga atau pelonggaran kuantitatif, juga bisa menjadi alasan kenapa harga emas naik.
- Permintaan Fisik Tinggi: Permintaan fisik emas, terutama dari industri perhiasan dan elektronik, juga bisa menjadi alasan kenapa harga emas naik. KONTAN
PUTUS Rantai Kemiskinan, BPJS Ketenagakerjaan Banuspa dan Pemrov Papua Selatan Teken MoU Jamsostek! |
![]() |
---|
HARGA Beras Tembus Rp15.500 Per Kg, Zulhas Sebut Terus Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Pengembangan AI di 9 Kota Termasuk Bali, Begini Cara Telkom Melakukannya |
![]() |
---|
ANDRE Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
KLAIM Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen Bisa Dicapai? Dari Konsumsi Rumah Tangga & Kunjungan Wisman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.