Travel
BALI Salip Maladewa, Wamenpar Petakan Potensi Wisata Bali Timur & Kunker ke Karangasem
Ia berharap penghargaan ini mampu menginspirasi destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia untuk terus berbenah menjadi semakin baik.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Pulau Dewata dinobatkan “The Best Island” dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards 2025. Penghargaan ini diterima langsung Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa dalam acara yang digelar di Ayana Resort Hotel Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat (7/3).
“Terima kasih telah memilih Bali sebagai “The Best Island”. Hal ini menunjukkan bahwa Bali masih menjadi top of mind wisatawan untuk berwisata ke Indonesia,” kata Ni Luh Puspa.
Bali menempati peringkat pertama, mengungguli Maladewa, Boracay (Filipina), Phuket (Thailand), Phu Quoc (Vietnam), Palawan (Filipina), Koh Samui (Thailand), Langkawi (Malaysia), Penang (Malaysia), dan Lombok (Indonesia).
Wamenpar mendedikasikan penghargaan ini kepada masyarakat Bali, pemerintah daerah, serta seluruh pelaku industri pariwisata yang telah menjaga keindahan alam, kekayaan budaya, dan daya tarik wisata Bali.
Ia berharap penghargaan ini mampu menginspirasi destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia untuk terus berbenah menjadi semakin baik.
Baca juga: BURUH Maling Sepeda Motor di Mengwi Lalu Dijual, Pria Asal Sumba Itu Diringkus Polsek Mengwi
Baca juga: CORET Asnawi, Kluivert Panggil 27 Pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny Berpeluang Debut
“Semoga prestasi ini juga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memajukan industri pariwisata, dan memperkenalkan destinasi-destinasi luar biasa Indonesia lainnya kepada dunia,” imbuhnya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan industri. “Mari bergandengan tangan untuk mengembangkan dan memajukan pariwisata Indonesia,” bebernya.
Wamenpar yang didampingi Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata, Firnandi Gufron mengatakan DestinAsian Readers’ Choice Awards merupakan ajang tahunan yang memberikan penghargaan kepada industri pariwisata di kawasan Asia-Pasifik. Penghargaan ini dipilih langsung pembaca setia Majalah DestinAsian dan telah berlangsung selama 18 tahun terakhir.
Setelah menerima penghargaan tersebut Wamenpar Ni Luh Puspa melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Karangasem pada Sabtu (8/3). Ia mengunjungi sejumlah destinasi di Bali Timur, termasuk Samsara Living Museum, Tirta Gangga, Puri Agung Karangasem, dan Desa Wisata Tenganan Pegringsingan.
Kunjungan ini bertujuan memetakan potensi wisata dan mempercepat pemerataan pariwisata di Bali. Dalam kunjungannya, Wamenpar melihat secara langsung bagaimana destinasi wisata di Karangasem, Bali Timur, mampu meningkatkan nilai ekonomi daerah dengan aktivitas wisata yang ditawarkan kepada para pengunjung.
Ni Luh Puspa juga memetakan kekuatan dan kelemahan destinasi bersama pengelola wisata dan pemerintah daerah.
“Sebelumnya saya ke Samsara Living Museum, Tirta Gangga Bali, Puri Agung Karangasem, lalu selanjutnya ke Desa Wisata Tenganan,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa dalam keterangannya, Minggu (9/3).
“Jadi ini saya melihat bagaimana kalau pengembangan wisata Bali tidak hanya fokus di Bali Selatan saja, karena Bali tidak hanya di selatan tapi juga ada timur, utara yang harus kita kuatkan pengembangannya,” jelasnya.
Ia menilai, Karangasem misalnya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan yang mengedepankan alam, budaya, dan adat istiadatnya.
“Jadi saya pikir banyak hal yang harus kita kerja samakan dengan Bupati yang baru terpilih yang punya visi yang besar sekali untuk memajukan pariwisata, tentu ini juga sejalan dengan cita-cita Presiden untuk membangun dari desa. Ayo kita bersama-sama membangun pariwisata Karangasem ini supaya pemanfaatannya bisa dirasakan masyarakat,” imbuh Wamenpar.
Pada kunjungan ke Samsara Living Museum, Wamenpar menjajal aktivitas wisata yang ada, seperti menyimak Pratiti Reading. Juga melihat proses pembuatan kue tradisional Lak-lak, jamu, hingga pembuatan penulisan sastra dari daun lontar.
Di Puri Agung Karangasem, Ni Luh Puspa mendengarkan permasalahan dan kendala yang dihadapi baik dari pemerintah daerah setempat maupun pengelola destinasi wisata. Sedangkan di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan di Karangasem, Wamenpar melihat langsung aktivitas masyarakat desa dalam mengolah potensi wisata dengan tetap mempertahankan budaya.
“Saya berkunjung ke Desa Wisata Tenganan Pegringsingan di Karangasem untuk menyaksikan langsung bagaimana pariwisata bisa berdampingan dengan alam, penduduk lokal, dan tetap melestarikan adat istiadat juga budayanya, perlu untuk dicontoh dan direplikasi di tempat lain,” ungkap Wamenpar.
Turut mendampingi Wamenpar Ni Luh, Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II Kemenpar, Dwi Marhen Yono. Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par) menyambut baik kunjungan Wamenpar Ni Luh Puspa.
Ia berharap pemerataan pariwisata segera terwujud agar Karangasem semakin banyak dikunjungi wisatawan. “Ini angin segar bagi kami, karena potensi pariwisata Karangasem sangat besar untuk dapat dikembangkan. Kami juga akan segera melakukan komunikasi ke pusat terkait pariwisata di Karangasem,” ujar Bupati Gus Par. (sar/mit/zae)
Konsep Pariwisata Nyegara Gunung
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Karangasem pada Sabtu (8/3). Wanita yang akrab disapa Ni Luh Puspa tersebut, diterima langsung Bupati I Gusti Putu Parwata (Gus Par) serta Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa di Puri Maskerdam.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Par menyampaikan langsung konsep pariwisata Nyegara Gunung yang digagasnya untuk pengembangan pariwisata di Karangasem. Rombongan Wamenpar melakukan kunjungan kerja keSamsara Living Museum dan Taman Tirta Gangga. Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong pemerataan pariwisata di Karangasem.
Ni Luh Puspa mengatakan, wilayah Timur Pulau Bali memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang unik. Untuk itu, pemerintah pusat siap mendukung pengembangan infrastruktur dan promosi wisata yang ada di Kabupaten Karangasem.
“Pariwisata Karangasem sebenarnya punya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan saya menyakini bisa menarik para wisatawan untuk datang berkunjung supaya tidak menumpuk di Bali Selatan,” kata Ni Luh Puspa.
Menurutnya Karangasem memiliki potensi pariwisata yang lengkap, mulai dari sejarahnya, adat budaya kuat, alam yang indah dan yang lainnya. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah harus intens untuk mengembangkan pariwisata Karangasem ke depannya.
“Apalagi Bupati Karangasem saat ini punya visi yang besar untuk memajukan pariwisata dan hal tersebut sejalan dengan cita-cita Presiden. Jadi mari kita sama-sama berjuang demi kemajuan pariwisata di Bali Timur ini,” ujar Luh Puspa.
Sementara itu, Bupati Gus Par dalam kesempatan tersebut menyampaikan visinya bersama Wabup Karangasem untuk membangkitkan pariwisata di daerah yang belum tergali secara maksimal. Termasuk melalui konsep Nyegara Gunung yang menghubungkan laut dan pegunungan dalam satu paket wisata.
Gus Par juga menyoroti pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tulamben-Amed dan Karangasem-Amuk. Juga pembangunan Pelabuhan Amed dan peningkatan akses internet untuk mengatasi blank spot di desa-desa wisata.
Gus Par yakin Karangasem akan sering dikunjungi para menteri. Dirinya pun berencana menemui Menteri Pariwisata (Menpar) di Jakarta akhir bulan ini. Hal ini untuk membahas kelanjutan program pengembangan Karangasem.
Dengan dukungan pemerintah pusat, Karangasem semakin optimistis menjadi destinasi unggulan berkelas dunia. Sementara itu, Wabup Karangasem Pandu menambahkan dan menekankan pentingnya digitalisasi dalam promosi wisata untuk menjangkau pasar global. (mit)
INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali |
![]() |
---|
KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya! |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Rawan Laka Laut, Polsubsektor Lembongan Perketat Pengawasan di Devil's Tears |
![]() |
---|
LARI & Potensi Ekonomi Komunitas di Bali, Pererenan Contoh Sinergi Pariwisata, Investasi & Lokal |
![]() |
---|
CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.