Berita Badung

Capaian Vaksinasi Tinggi, Badung Masih Temukan 5 Kasus Positif Rabies di Awal Tahun

Dinas Pertanian dan Pangan Badung berupaya untuk melakukan pengamatan terhadap anjing yang menggigit

Tribun Bali/I Komang Agus
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana. Capaian Vaksinasi Tinggi, Badung Masih Temukan 5 Kasus Positif Rabies di Awal Tahun 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung di tahun 2025 ini kembali mencatat adanya kasus gigitan anjing rabies di Gumi Keris. 

Padahal capaian vaksinasi hewan pembawa rabies (HPR) sudah tinggi dan gencar dilakukan.

Menurut informasi yang didapat, kasus gigitan positif rabies terjadi di beberapa lokasi di Badung seperti di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Desa Dalung dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. 

Kendati demikian belum ada korban jiwa akibat gigitan anjing positif rabies itu, namun pemerintah setempat tetap waspada, mengingat kabupaten Badung merupakan daerah kunjungan wisatawan.

Baca juga: Wisatawan dan WNA Nakal di Bali Akan Ditindak, Gubernur Koster Ungkap Soal Aturan Barunya

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana saat ditemui Kamis 13 Maret 2025 tidak menampik adanya kasus gigitan hewan rabies di Kabupaten Badung. Padahal kata Wijana, capaian vaksinasi HPR pada tahun 2024 mencapai 98 persen.

"Padahal capaian vaksin kita tinggi, sampai 98 persen. Namun masih saja kita temukan adanya kasus gigitan positif rabies ini," kata Wijana.

Pihaknya mengakui sampai saat ini di awal tahun 2025 ada 5 kasus gigitan positif yang diterima. 

Beruntung tidak sampai ada korban jiwa, namun perlu dilakukan antisipasi sejak dini.

"Dengan adanya penemuan kasus ini, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melakukan upaya, tata laksana gigitan hewan rabies. Sehingga masyarakat yang digigit cepat mendapatkan penanganan," ucapnya.

Jika ada kasus, kata Wijana, dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung berupaya untuk melakukan pengamatan terhadap anjing yang menggigit untuk memastikan anjing itu terkena rabies atau tidak, apabila menunjukkan ada positif rabies, tentu dikoordinasikan dengan dinas kesehatan dengan cepat.

"Jadi masyarakat yang digigit bisa cepat diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Apabila tidak positif tentu kami rekomendasikan masyarakat untuk dirawat, dengan penanganan medis," bebernya sembari menyebutkan ini salah satu upaya kita dalam penanganan dan efisiensi penggunaan VAR itu.

Lebih lanjut dijelaskan, dengan adanya penemuan kasus, pihaknya rutin menurunkan tim untuk melakukan vaksinasi rabies secara blusukan ke rumah-rumah warga. 

Selain vaksin rabies juga dilakukan vaksin Penyakit Mulut Kuku (PMK). 

"Pada vaksin ini tim kita bagi menjadi dua, yakni dengan melakukan vaksin rabies satu dan vaksin PMK satu. Harapannya cakupan vaksinasi rabies dengan jumlah HPR di Badung bisa semaksimal mungkin," harapnya.

"Setidaknya kami berharap di tahun 2025 ini vaksinasi yang kita laksanakan sama dengan tahun lalu yakni mencapai 98 persen," imbuhnya. (*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved