Berita Nasional

BENTROK di Malra Tewaskan 2 Orang & 16 Luka, 9 Polisi Terluka di Bentrok Antar 2 Kelompok Pemuda!

Korban terluka dari warga berjumlah 7 orang. 2 diantaranya meninggal dunia. Sementara korban dari anggota Polres Malra berjumlah 9 orang. 

ISTIMEWA
BENTROK MALRA : Situasi Terkini di Malra pasca bentrok, Minggu (16/3/2025). 

Umumnya, para korban mengalami luka-luka akibat terkena tembakan senapan angin, anak panah dan parang.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Areis Aminnulla S.IK., M.H, menjelaskan, saling serang menggunakan senjata tajam (parang dan panah) dan senapan angin terjadi antar sekelompok pemuda dari Lorong Karang Tagepe dengan kelompok pemuda dari Lorong Perumda.

Bentrok yang terjadi sekitar pukul 01.10 WIT ini, berlangsung di Taman Lendmark, Kecamatan Kei Kecil,
Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

"Awalnya sekelompok pemuda dari Perumda ingin menyerang pemuda dari Karang Tagepe menggunakan busur panah, namun berhasil dibubarkan anggota yang berjaga di Landmark, kemudian kelompok pemuda dari Perumda berkumpul depan kantor DPRD dan ingin menyerang kompleks Ohoijang / Karang Tagepe namun berhasil dihalau oleh Personil Polres Malra," kata Kombes Areis.

Kedua pihak bersikeras untuk saling serang. Anggota yang berusaha malerai bahkan ikut ditembaki dengan senapan angin, panah dan diparangi oleh orang tak dikenal.

 

Ketua DPRD Maluku Desak Kapolda Ambil Alih Situasi di Malra

Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, mendesak Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan mengambil alih situasi di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Desakan tersebut dikemukakan, menyusul bentrokan dengan skala besar yang kembali pecah pada Minggu (16/3/2025) terjadi sekitar pukul 01:10 WIT di Landmark Kota Langgur yang mengakibatkan 16 orang luka-luka dan 2 meninggal dunia.

"Saya meminta Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, segera mengambil alih situasi di Malra," tegas Watubuns saat dikonfirmasi TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Minggu (16/3/2025).

Menurutnya, ini bukan baru sekali terjadi tapi berulang kali. "Kami sangat prihatin dan menyesalkan situasi yang terjadi di hari ini, dan saya minta Kapolda Maluku segera mengevaluasi kinerja Kapolres Malra AKBP Frans Duma dan jajaran," pintanya. 

Kalau Kapolres sudah tidak mampu, lanjut Watubun pindahkan dan ganti dengan yang betul-betul punya keseriusan dan mampu menyelesaikan masalah Kamtibmas di Malra.

"Saya lihat masalah ini seperti berulang-ulang, koordinasi itu penting, masa pemetaan terhadap akar masalah tidak mampu ditemukan," kesalnya.

Dirinya menambahkan, bahkan sweeping terhadap alat tajam juga tidak ada ini prematur dalam penanganan.

"Saya sudah meminta Komisi I DPRD Maluku segera menindaklanjuti permasalahan ini, kita mendatangi Polda Maluku untuk meminta perhatian serius dari Kapolda untuk masalah ini," cetusnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved