Penyelundupan Penyu Hijau

Penyelundupan Penyu di Jembrana, Keseharian Pelaku Tembak Ikan di Laut, Satu Ekor Sudah "Dibongkar"

Unit Gakkum Satuan Polisi Perairan dan Udara Polres Jembrana berhasil membongkar upaya penyelundupan satwa dilindungi

Istimewa
PENYU - Barang bukti penyu yang akan diselundupkan pelaku di Jembrana, Bali, Sabtu 15 Maret 2025. Polisi gagalkan upaya penyelundupan satwa dilindungi jenis penyu hijau berusia lebih dari 40 tahun. 

Dan benar saja, petugas menemukan seorang pria mencurigakan yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio hitam sambil menarik gerobak kayu.

Dalam gerobak tersebut, ternyata terdapat tiga ekor penyu yang hendak diselundupkan.

"Saat dihentikan, pria tersebut langsung melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor serta gerobak yang berisi tiga ekor penyu hidup," ujar AKBP Endang Tri Purwanto.

Setelah itu, sekitar pukul 02.00 WITA, tim kepolisian kembali menemukan dua ekor penyu hidup di pesisir pantai yang diduga hendak diselundupkan.

Selain menyelamatkan lima ekor penyu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu unit sepeda motor Yamaha Mio, satu gerobak kayu, dan satu unit telepon genggam berwarna biru.  

Berdasarkan hasil penyelidikan, identitas pelaku telah diketahui. Polisi pun segera melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku. 

"Di dalam kulkas rumahnya, kami menemukan daging penyu yang telah dipotong dan dibungkus dalam plastik merah. Semoga dengan alat bukti ini, kami bisa segera menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya. 

Satu Ekor Penyu Jantan Stres

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Resort Jembrana, Ahmad Januar menjelaskan, lima ekor penyu hijau yang berhasil diamankan terdiri dari dua ekor jantan dan tiga ekor betina.

Penyu tersebut berukuran diameter sekitar 70 sampai 80 cm dengan kisaran usia lebih dari 40 tahun.

Sayangnya, satu ekor penyu jantan mengalami stres dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

"Empat penyu dalam kondisi sehat dan siap dilepasliarkan. Namun, satu ekor jantan harus menjalani perawatan intensif karena mengalami stres," ujarnya.

Saat ini, kelima penyu tersebut telah dititipkan di Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih, Desa Perancak, untuk mendapatkan perawatan sebelum dilepaskan kembali ke habitatnya. (*)

 

Berita lainnya di Penyelundupan Penyu

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved