Ulah Pati di Bali

ISAK Tangis Istri Aipda AES di Pemakaman Sang Suami, Penghormatan Terakhir dan Upacara Kedinasan

AIPDA AES nekat akhiri hidup, dengan melompat dari atas Jembatan Bangkung di Petang, Badung pada 16 Maret 2025. Kejadian ulah pati ini pun buat geger.

KOLASE TRIBUN BALI
SOSOK - Isak tangis istri mendiang AIPDA AES pecah tatkala upacara pemakaman sang suami.  Terlihat matanya bengkak sembab karena terus menangis, tentu saja sang istri sangat terpukul dengan kepergian sang suami yang mendadak akibat ulah pati.  

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Isak tangis istri mendiang AIPDA AES pecah tatkala upacara pemakaman sang suami. 

Terlihat matanya bengkak sembab karena terus menangis, tentu saja sang istri sangat terpukul dengan kepergian sang suami yang mendadak akibat ulah pati

Namun ia tetap berusaha menyapa anggota Polda Bali, yang hadir di pemakaman walaupun dengan tangis lirih ia meminta doa kepada yang hadir agar memberikan doa kepada mendiang suaminya. 

AIPDA AES nekat akhiri hidup, dengan melompat dari atas Jembatan Bangkung di Petang, Badung pada 16 Maret 2025. Kejadian ulah pati ini pun sontak membuat geger. 

Baca juga: PEMAKAMAN Mendiang Aipda AES yang Akhiri Hidup di Tukad Bangkung, Diberi Penghormatan Terakhir

Baca juga: VIDEO Penangkapan Terduga Pelaku Penembak 3 Polisi Saat Penggerebekan Tajen di Way Kanan Lampung

RUMAH DUKA - Suasana Rumah duka Desa Bengkel Sari Selemadeg Barat Tabanan pada Senin 18 Maret 2025.
RUMAH DUKA - Suasana Rumah duka Desa Bengkel Sari Selemadeg Barat Tabanan pada Senin 18 Maret 2025. (Tribun Bali)

Suasana duka menyelimuti kediaman AIPDA AES yang beralamat di Desa Bengkel Sari, Selemadeg Barat, Tabanan, pada Senin 18 Maret 2025. 

Sejumlah kerabat mulai berdatangan, menemui keluarga AIPDA AES yang merupakan anggota polisi yang bertugas di Polda Bali.

Sebelum dilakukan penguburan dan dikuburan Desa Bengkel Sari, jenazah dilakukan upacara secara kedinasan yang digelar dirumah duka.

Aparat kepolisian dari Polda Bali dan Polres Tabanan pun tampak hadir menjenguk dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga AIPDA AES.

Upacara kedinasan itu digelar sebelum jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Rangkaian upacara diawali dengan penyerahan jenazah, oleh keluarga kepada Inspektur upacara untuk dimakamkan secara kedinasan, yang berlangsung di rumah duka.

Sejumlah aparat kepolisian pun, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian salah satu anggota polisi di Polda Bali tersebut.

Upacara ini dilaksanakan sebagai penghormatan, dan penghargaan kepolisian atas jasa dan pengabdiannya di kepolisian dan masyarakat, sekaligus mendoakan mendiang AIPDA AES.

”Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, keihklasan dalam menghadapi cobaan yang berat ini," ujar sejumlah polisi yang hadir.

Untuk diketahui, jenazah AIPDA AES ditemukan di bawah Jembatan Tukad Bangkung, pada Minggu 17 Maret 2025. Awalnya petugas kepolisian menemukan mobil AIPDA AES di atas jembatan.

Selanjutnya memeriksa mobil yang ditemukan identitas anggota Polda Bali. Dan korban juga dievakuasi dari dasar jembatan. 

Tak hanya itu, tampaknya AIPDA AES juga mempersiapkan pesan terakhir sebelum nekat akhiri hidup. Almarhum meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada istri, anak dan anggota keluarga lainnya. 

Olah TKP – Sejumlah polisi melakukan olah TKP kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Minggu (16/3).
Olah TKP – Sejumlah polisi melakukan olah TKP kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Minggu (16/3). (ISTIMEWA)

Nekat Ulah Pati 

Oknum anggota polisi Polda Bali, nekat akhiri hidup dengan bunuh diri (ulah pati) di Jembatan Tukad Bangkung berinisial AIPDA AES. Ia nekat mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga. 

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Aria Sandy saat dikonfirmasi Tribun Bali menjelaskan motif almarhum nekat mengakhiri hidupnya.

“Ya, yang bersangkutan berdinas di Propam Polda Bali, untuk dugaan karena masalah keluarga,” ungkap Kombes Pol Sandy. 

Kepergian ini juga menjadi duka mendalam, bagi jajaran Humas Polda Bali karena mendiang juga pernah bertugas di Bidang Humas Polda Bali dan Humas Polres Badung

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, penemuan jasad anggota kepolisian tersebut awalnya dari adanya mobil merah yang terparkir sejak pagi di jembatan. Kemudian, setelah diperiksa bagian dalam mobil tidak ada pengemudi maupun penumpang. 

Lalu, dugaan mengarah pada dasar jurang. Setelah ditelusuri ditemukan sosok yang tergeletak yaitu AIPDA AES. Petugas kepolisian selanjutnya memeriksa mobil yang ditemukan identitas anggota Polda Bali. Dan korban juga dievakuasi dari dasar jembatan. 

Tak hanya itu, tampaknya AIPDA AES juga mempersiapkan pesan terakhir sebelum mengakhiri hidupnya. Almarhum meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada istri, anak dan anggota keluarga lainnya. (gus/ian)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved