Berita Bali
Sepi Wisatawan, Pendapatan Pajak Gianyar Masih Normal, Masyarakat Diminta Jaga Citra Pariwisata
Kondisi seperti ini tidak hanya berdampak pada ekonomi penyedia jasa pariwisata, seperti sopir dan pemilik penginapan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali, merasakan belakangan ini perputaran ekonomi melambat.
Hal tersebut disebut karena sepinya kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.
Sepinya kunjungan wisatawan ini juga terlihat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung sejak sepekan ini.
Pantauan Tribun Bali, Kamis 20 Maret 2025, situasi lalu lintas di jalur-jalur pariwisata juga relatif lancar.
Baca juga: KONDISI Ekonomi Indonesia Dinilai Tidak Baik-Baik Saja! Ada Apa? Simak Alasannya
Seperti di Jalan Raya Andong, Jalan Raya Ubud hingga Jalan Raya Padang Tegal.
Kondisi seperti ini tidak hanya berdampak pada ekonomi penyedia jasa pariwisata, seperti sopir dan pemilik penginapan.
Namun juga berdampak pada pedagang, baik pedagang di pasar maupun pedagang-pedagang kelontong dan kedai minuman.
"Kalau tamu sepi, otomatis yang belanja juga sepi. Itu sudah biasa terjadi," ujar seorang pedagang di Pasar Desa Sayan, Ubud.
Tucah, penjual teh poci juga mengatakan hal serupa.
Kata dia, saat pariwisata masih menggeliat dengan banyaknya turis berkunjung ke Bali.
Per hari ia biasanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 800 ribu. Namun saat ini turun di kisaran Rp 400 ribu.
"Teman-teman saya yang bekerja di bidang transportasi mengeluh sepi. Dagangan saya juga kena dampak, penjualan menurun hampir 50 persen," ujarnya.
Meski demikian, sepinya kunjungan wisatawan rupanya tidak berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar dari sektor Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dan Pajak Hiburan.
Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar, per bulan mereka menargetkan pendapatan Rp 100 miliar, dan belum habis bulan Maret ini, pendapatan dari sektor pajak tersebut sudah mencapai Rp 315 miliar.
"Target kita kan Rp 100 miliar tiap bulan, sekarang sampai Maret sudah Rp 315 miliar nilai pajak yang masuk," ujar Plt Kepala BPKAD Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.